Blog na

UNGGUMINASA (SI) – Dukungan sejumlah partai politik dan organisasi keagamaan yang mendorong Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo untuk oppo di periode 2009-2014, hingga kini belum mendapat respons dari mantan anggota DPRD Sulsel itu.

Pengamat politik dari Unhas Adi Suryadi Culla dan salah satu tokoh masyarakat Gowa,Hannabi Rizal M, menilai, sikap Ichsan yang belum merespons dukungan itu menggambarkan secara logika politik bahwa dia tidak dalam posisi sebagai penantang (the challenger). “Dia (Ichsan) merasa tidak terbebani karena sebagai incumbent, telah merasa berbuat dan tidak perlu melakukan sosialisasi secara intensif,” kata Adi Suryadi Culla menanggapi sikap politik adi kandung Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo,kemarin.

Di sisi lain, jadwal pendaftaran Pilkada Gowa yang masih lama, Februari 2010, sehingga Ichsan Yasin Limpo dalam posisi wait and see. “Dia tidak menunjukkan ambisi yang terlalu berlebihan,”ujar dia. Dia menguraikan, belum adanya respons Ichsan terhadap sejumlah dukungan yang muncul dari dua partai yang memiliki kursi signifikan di Gowa,yakni PDK dan Demokrat, ditambah dukungan NU dan Muhammadiyah,juga bisa dibaca sebagai sikap menerima.
Sebab, dalam politik tidak semua harus eksplisit dan itu bisa jadi salah satu perhitungan politik. Ini juga untuk melihat calon-calon yang akan muncul nanti. Lalu bagaimana dengan sikap di akar rumput yang membutuhkan sikap tegas Ichsan? Hanabi punya pandangan lain, hal tersebut sangat dibutuhkan karena masyarakat kadang kurang memahami bahasa-bahasa isyarat atau tubuh.Dengan demikian,jika Ichsan akan maju, akan lebih baik kalau mengumumkan dirinya secara terbuka.Apalagi, sekarang ini yang bersangkutan sudah mendapat dukungan yang cukup besar dari lapisan masyarakat.

Kendati demikian, ada batas yang jelas dalam menentukan sikap. Sebab, lagi-lagi Hannabi melihatnya, masyarakat lebih memahami dalam frame bahasa daripada sebuah isyarat atau logika politik. “Masyarakat Gowa sekarang ini butuh kepastian dan sikap dari Pak Ichsan,apakah maju atau tidak,”katanya. (arif saleh)