GOWA, BKM—Pasokan minyak tanah bersubsidi kini mulai langka di Kabupaten Gowa. Kondisi itu seiring dengan kebiasaan warga yang mulai memanfaatkan gas elpiji. Kalaupun masih ada yang menggunakan minyak tanah, jumlahnya terbilang sedikit.
Kepala Dinas Perindag Gowa, H Abd Kahar Atjo didampingi Kasubdin Perdagangan, Tajuddin, Senin (19/10) mengatakan, terkait minimnya pasokan minyak tanah subsidi pemerintah, warga lebih dominan menggunakan gas elpiji 3 Kg.
''Bukan karena pasokan minyak tanah subsidi sudah tidak ada, tapi karena harganya jauh lebih tinggi dibanding menggunakan gas,'' ujarnya.
Sementara itu, minyak tanah yang dibeli eceran harganya Rp 7.500 hingga Rp 8.500 per liter.
Karena itu, jelas Kahar, warga lebih memilih gas elpiji yang bisa digunakan memasak hingga 2 minggu, kendati membeli minyak tanah. ’’Warga mulai menikmati menggunakan gas, apalagi stok tabung gas sudah banyak. Enam pangkalan minyak tanah kini sudah beralih jadi pangkalan gas elpiji,’’ terangnya.
Untuk gas tabung isi 6 Kg ke atas harganya cenderung naik, sementara gas tabung isi 3 Kg harganya tetap Rp 13.000 per tabung. H Lurang (45), pemilik pangkalan minyak tanah di Batangkaluku, Kec. Somba Opu masih menjual minyak tanah. ’’Kami jual tinggi karena minyak tanah ini bukan subsidi,’’ jelas H Lurang.Meski sudah beralih ke gas, para pemilik pangkalan di Gowa tetap berharap pihak Dinas Perindagtetap mengusulkan ke Pertamina agar pangkalan-pangkalan di Gowa tetap kebagian jatah. ((Sar-R11))
Sama seperti Lawan Manchester City, Rodrygo Goes Prediksi Real Madrid Bakal
Kesulitan Hadapi Bayern Munich
-
Rodrygo Klaim Hadapi Bayern Munich Sama Sulitnya dengan Man City.
26 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar