Blog na

GOWA, BKM-Dg Sunggu (58), warga Dusun Saile, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Gowa, Jumat (9/10) sekitar pukul 09.00 Wita harus dilarikan ke Puskesmas Pattallassang karena sakit. Pihak Puskesmas memberikan rujukan ke RSU Syekh yusuf. Pada saat mau dirujuk, keluarga pasien berharap mobil ambulance Puskesmas bisa dimanfaatkan. Namun, seorang petugas puskesmas mengatakan ambulance itu akan digunakan kepala puskesmas untuk sebuah urusan.

Keluarga pasien pun kecewa.
''Sebaiknya ambulance Puskesmas bisa dimanfaatkan untuk pengantaran rujukan pasien ke rumah sakit,’’ kata Yusuf Adi.
Seharusnya, kata Yusuf, ambulance bisa digunakan masyarakat 1x24 jam mengingat wilayah Pattallassang sangat jauh dari Sungguminasa, kurang lebih 17 Km. ''Tidak usah dibawa pulang oleh kepala Puskesmas karena kadang tengah malam ada warga butuh pertolongan ke rumah sakit,’’ tambah Yusuf Adi.
Dg Hama (50), warga yang bermukim di sekitar Puskesmas mengatakan, dulu ketika kepala Puskesmas masih H Badollahi, aktivitas pelayanan berjalan termasuk difungsikannya rumah dinas perawat di Puskesmas itu. ‘’Tapi sejak pimpinan Puskesmas berganti, aktivitas mulai menurun bahkan ada seorang tenaga perawat berstatus PNS berinisial D hanya datang bertugas 1 sampai 2 kali sebulan bahkan tidak datang dalam sebulan.
Kadis Kesehatan Gowa, dr Herry Gaffar yang dikonfirmasi, Rabu (14/10) menjelaskan, fungsi mobil ambulance di Puskesmas itu adalah untuk Puskesmas keliling. Puskesmas keliling ini hanya beroperasi saat jam kerja untuk lakukan pelayanan keliling seperti ke posyandu. Soal fungsi ambulance ini memang perlu diluruskan.
‘’Meski tertulis ambulance di mobil itu, tapi bukan sebagai ambulance kendati bisa saja dipakai untuk rujukan. Mobil ini juga tidak mutlak karena dipertanggung jawabkan langsung kepala Puskesmas. Tapi memang kita imbau kepada semua kepala Puskesmas agar bisa tinggal di tempat atau bisa berada di lokasi saat dibutuhkan secepat-cepatnya. Sekarang kita punya program Desa Siaga. Dalam desa siaga ini ada kendaraan yang disiapkan secara swadaya dan dikelola swadaya oleh warga desa,’’ kata dr Hery . ((Sar/R11))