SUNGGUMINASA (SI) – Menjelang musim hujan, posko bencana alam yang ada di desa-desa dan kecamatan diaktifkan.Terutama yang berada di dataran tinggi yang rawan terjadi bencana longsor, angin puting beliung,dan bencana alam lainnya.
Menyangkut wilayah-wilayah yang rawan bencana alam,Wakil Bupati Gowa Abdul Razak Bajidu menjelaskan bahwa khusus longsoran terdapat di dataran tinggi,seperti Kecamatan Parigi, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Bontomarannu, Bungaya,Tompobulu, dan Biringbulu.Sementara yang sering terjadi banjir, seperti di Kecamatan Pallangga, Sombaopu, dan Bontomarannu.
Namun, semua wilayah yang ada di Gowa harus diwaspadai terjadinya bencana alam. Karena itu, dia meminta semua camat meneruskan perintah ini kepada kepala desa dan lurah. Karena itu, sesuai surat yang diedarkan ke desa-desa/kelurahan seperti pada tahun sebelumnya, camat maupun kepala desa dan lurah dapat melaporkan kondisi daerahnya selama musim hujan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahkan, semua pihak melakukan siaga bencana alam terutama di wilayah-wilayah rawan longsor, banjir, angin puting beliung,kebakaran, maupun bencana alam lainnya yang biasanya terjadi tiba-tiba. Menurutnya,pihaknya juga bekerja sama dengan tim-tim lain, seperti Merpati Tagana melalui pesawat handy talky (HT), untuk mengantisipasi bencana alam tersebut.
Kami langsung mengetahui dan segera memberikan perto-longan apabila ada bencana alam setelah mendengar melalui HT tersebut. “Mengantisipasi bencana alam itu juga meminta instansi terkait, seperti Dinas Sosial,Transmigrasi dan Tenaga Kerja, juga menyurat kepada camat agar segera membentuk posko penanggulangan bencana alam baik di desa/kelurahan maupun posko induk di kecamatan,” tuturnya.
Hal ini dilakukan apabila tibatiba terjadi bencana alam, posko yang dibentuk di desa maupun kecamatan, masyarakat langsung dilayani dengan baik. Terutama pertolongan pertama sebelum ditindaklanjuti posko yang ada di kabupaten atau satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Kabupaten Gowa.
Selain itu,lanjut mantan Kabag Pemerintahan ini, juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana,seperti perahu karet, tenda,maupun kebutuhan-kebutuhan dapur umum. “Namun, kami berharap bencana alam yang pernah terjadi pada tahun-tahun lalu, seperti longsor Bawakaraeng dan banjir di dataran rendah, angin puting beliung, tidak terjadi lagi dan mengharapkan masyarakat tetap waspada,” katanya. (herni amir)
3,6 Juta Tiket Kereta Mudik Terjual, Lampaui Kuota Lebaran 2024
-
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat total tiket kereta api jarak
jauh periode mudik Lebaran 2024 yang sudah dibeli
29 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar