Sungguminasa, Tribun - Kebakaran hutan di kawasan Gunung Bawakaraeng telah melahap sekitar 75 hektare hutan. Lus terbanyak berada di pos dua di Kampung Lembanna, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong sebanyak 50 hektare.
Sedangkan di pos satu sekitar 25 hektare telah terbakar. Dari kebakaran tersebut, puluhan ribu pohon penghijauan dari gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (GNRHL) jenis ekaliptus ikut terbakar.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gowa Djamaluddin Maknun mengatakan, hasil tersebut diperoleh setelah pihaknya selesai menginventarisir jumlah hutan yang terbakar.
Pascakebakaran di dua pos kaki gunung itu, 25 hektare tanaman ekaliptus di pos 1 merupakan tanaman penghijauan tahun 1999. Sedang di pos dua adalah tanaman penghijauan tahun 2005 berupa ekaliptus dan pinus.
Djamaluddin menuturkan, terkait maraknya kebakaran hutan itu, jajaran dinas kehutanan gencar melakukan sosialisasi dan pelarangan pengolahan hutan tanpa izin.
Terpisah, Ketua Pemerhati Pelayanan Publik Gowa (P3G) Muh Hatta mengatakan, harus diingat, bahwa kelestarian hutan di Gpwa sangat berdampak pada kelangsungan beberapa hulu sungai yang berdampak langung pada enam kabupaten di SulSel.
Sebab tidak hanya menjadi sumber mata air bagi Sungai Je'neberang ke Gowa, tapi juga menjamin kelangsungan aliran sungai Tangka ke Sinjai, sungai Tallo ke Maros, Sungai Karalloe ke Je'neponto, atau Sungai Pammukkulu ke Takalar.
Karena itu, Hatta merekomendasikan, adanya konsep penyelamatan hutan yang jelas dari pemerintah secara terpadu.(ute)
Piala Thomas dan Uber 2024, Tim Bulutangkis Indonesia Jajal Lapangan,
Shuttlecock, dan Arah Angin
-
Ricky Soebagdja yang memimpin langsung latihan, mengatakan bahwa ia
menginstruksikan anak didiknya untuk berlatih secara maksimal pada sesi
kali ini.
23 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar