Sungguminasa, Tribun - Gowa masih membutuhkan ratusan polisi hutan (polhut) untuk menjaga luasan hutan di daerah ini dengan luasan 63.099 hektare. Saat ini jumlah polhut yang ada di Gowa hanya mencapai 10 orang personel.
Sehingga dianggaps angat tidak ideal jika dibandingkan dengan perbandingan antara luas hutan di Gowa dengan petugas Polhut.
Kabid Pembinaan Penertiban dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gowa Ramli Abbas mengatakan, dalam perbandingan idealnya satu orang Polhut menjaga 200 hektare hutan. Sehingga hutan Gowa sedikitnya membutuhkan sekitar 300-an personel lagi.
Hal itu, kata Ramli, menyebabkan pengawasan terhadap sumber daya alam (SDA) yang berasal dari hutan tidak bisa berjalan secara maksimal. Baik untuk pengamanan terhadap illegal logging maupun kemungkinan terjadinya kebakaran hutan kurang maksimal.
"Berunung ke 10 tenaga polhut yang ada saat ini dibantu oleh Pam Swakarsa hutan sebanyak 60 personel yang tersebar di enam Resort Polisi Hutan (RPH)," ungkap Ramli di Sungguminasa, belum lama ini.
Dari data litbang Tribun, dalam enam bulan terakhir kebakaran hutan sempat meluas di Gowa. Kebakaran terjadi di tiga titik berbeda menghanguskan puluhan hektare. Satu titik yakni pada pos 12 Gunung Bawakaraeng. Dua titik lainnya yakni Bulutana Kec Tinggimoncong lima hektare dan di titik Pattapang Kec Tinggimoncong sebanyak dua hektare.
Diperkirakan pohon yang ikut terbakar mencapai puluhan ribu. Dalam kondisi normal, setiap ha terdapat 550 pohon.
Mata Air
Ketua Pemerhati Pelayanan Publik Gowa (P3G) Muh Hatta mengatakan, harus diingat, bahwa kelestarian hutan Bawakaraeng, sangat berdampak pada kelangsungan beberapa hulu sungai yang berdampak langung pada enam kabupaten di SulSel.
"Bawakaraeng itu tidak hanya menjadi sumber mata air bagi Sungai Je'neberang ke Gowa, tapi juga menjamin kelangsungan aliran sungai Tangka ke Sinjai, Sungai Tallo ke Maros, Sungai Karalloe ke Je'neponto, atau Sungai Pammukkulu ke Takalar,"katanya
Jadi, kata dia, kalau Bawakaraeng sudah kehilangan serapannya, maka akan mematikan sumber mata air yang digunakan oleh 6 kabupaten tersebut. Sehingga imbasnya memang bukan hanya di Gowa saja.(ute)
3 Rekor Manis Terukir Usai Timnas Indonesia U-23 Tembus Semifinal Piala
Asia U-23 2024
-
3 Fakta Serba Pertama Timnas Indonesia U-23 Lolos Semifinal Piala Asia U-23
2024.
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar