PERENCANAAN menjadikan kawasan kaldera longsoran Gunung Bawakaraeng dan lumpur di Sungai Jeneberang sebagai obyek wisata matang dilakukan PPK Sedimen Bawakareng Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang (BBWSPJ) dan pelaksana proyek.
Infrastruktur pendukung obyek wisata di kawasan Kampung Lengkese, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, sudah dipersiapkan. Bahkan, jalan desa yang harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sudah diperbaiki pihak proyek.
Sedikitnya delapan kilometer jalan dengan lebar sekitar empat meter dari Parigi ke Lengkese telah diaspal atau dihotmix oleh pihak BBWSPJ. Akses jalan itu kini telah dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.
Intake irigasi juga akan dibuka sehingga masyarakat bisa mengolah sawah. Bahkan, masyarakat diberi keleluasaan untuk peningkatan kesejahteraan dengan terbukanya akses penambangan material batu kali yang terhampar di sungai di sekitar sabo.
PPK Sedimen Bawakaraeng BBWSPJ Haeruddin C Maddi mengungkapkan, pihaknya juga akan membangun sebuah monumen peringatan longsoran yang terjadi tanggal 24 Maret 2004. Pada monumen itu akan dituliskan nama-nama korban tewas akibat peristiwa tersebut.
Di lokasi sabo dam 7-1, pihak proyek juga sudah membangun monumen sebagai lambang persahabatan Indonesia-Jepang. Nantinya, wisata ke kaldera Bawakaraeng, sudah bisa menikmati pemandangan indah mulai dari Jembatan Merah Daraha hingga hulu Sungai Jeneberang tempat hamparan sedimen longsoran.(muhtar muis)
Waketum PKB Bilang Pertemuan dengan Prabowo Bukan soal Jatah Menteri
-
Pertemuan elite partai dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor
DPP PKB, Rabu (24/4/2024), tidak membahas jatah kursi menteri
27 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar