Sungguminasa, Tribun - Tembok saluran sekunder Sanrobone di Kecamatan Bontonompo, jebol sepanjang kurang lebih 30 meter. Akibatnya, air irigasi dengan volume besar meluap menggenangi persawahan dan mengancam banjirnya area pemukiman di sekitarnya.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Gowa Suhartati mengatakan, jebolnya saluran itu karena usianya memang sudah tua dan sudah membutuhkan rehabilitasi berat.
Apalagi dengan tumbangnya pepohonan yang berada di sekitar waduk akibat hujan semakin memperparah kondisi irigasi. Kerusakan ini, katanya, ditangani darurat Dinas PSDA Gowa dengan membuat kisdam dan bronjong.
Meski begitu, PSDA tetap ragu dengan daya tahan kisdam yang diprediksi tidak bisa bertahan lama jika arus air tidak deras.
"Kami minta pihak balai segera memperbaiki permanen agar tumpahan air itu tidak sampai membanjiri pemukiman warga di sekitarnya. Penanganan darurat itu pasti tidak bisa bertahan lama," jelas Suhartati di ruang kerjanya, akhir pekan lalu
Menurutnya, kalau irigasi itu tidak tertangani dengan cepat akan mengganggu persawahan di Gowa dan Takalar.
Sementara itu, Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Gowa Jamil Bagus mengatakan, seyogyanya pihak balai segera melakukan penanganan permanen pada saluran sekunder yang rusak.
Tidak hanya Sanrobone, saluran Kampili di Kecamatan Pallangga yang merupakan sambungan saluran Sanrobone yang mengaliri 10.500 hektare juga harus segera dibenahi dan direhab karena kondisinya memang sudah rapuh.(ute)
Kebanggaan Reynaldi Gandawidjaja Berpartisipasi di Ajang SXSW 2024 di Texas
AS
-
Orderfaz dipilih mewakili Indonesia karena dinilai menjawab tantangan
pemilik toko online dalam mengelola pesanan yang tidak terkonversi dengan
baik
22 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar