Welcome to Blog na tu GOWA...*** Dikelola jurnalis Gowa, orang Gowa, dan mereka yang peduli terhadap Gowa ***Kami menerima tulisan/opini/artikel/saran/kritik/kritik tentang GOWA, karena Gowanu, Gowaku, Gowata. Kami berhak tidak menerbitkan tulisan dengan berbagai pertimbangan. Terima Kasih *** Kirimkan tulisan/artikel/opini ke tugowa.news@gmail.com
CARA MENDAPATKAN UANG GRATIS
Perasaan anda ketika melihat judul di atas, sama dengan yang saya rasakan pertama kali mendengar dan melihat PTC (Paid to Click) atau mendapatkan uang dari Online di Internet. Tapi ketika saya mencoba atas anjuran teman ternyata bener… dapat uang sungguhan.
Saya akan berbagi caranya agar anda dapat mencobanya sendiri sehingga anda dapat membuktikannya, lagian gak rugi nyobak, soalnya GRATIS. Bagi anda yang belum daftar cukup klik Gambar IDR-CLICKIT di atas.
untuk mendaftar juga bisa ikuti link: http://www.idr-clickit.com/register.php/uttha.html
(lihat bukti pembayarannya: http://www.nugie.web.id/tag/idr-clickit)
1/27/2009 11:50:00 PM

* Baksos Alumni SMAN 1 Sungguminasa (Habis)

Diposting oleh tuGOWA

Warga Rappocidu Berharap Bantuan Listrik Tenaga Surya


AKSES masuk ke Lingkungan Rappocidu, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, tidak hanya sulit. Masyarakat yang bermukim di daerah yang terletak pada daerah perbatasan Gowa- Makassar ini pun tidak dapat menikmati listrik.

Penerangan di lingkungan itu pada malam hari hanya bertumpu pada lampu minyak dan lilin. Sementara untuk sarana ibadah yang ada, sebuah musala, hanya dibantu penerangan oleh genset kecil yang daya suplai listriknya sangat minim.

Divisi humas panitia bakti sosial alumni SMAN 1 Sungguminasa, Muh Zulfikar Hasanuddin, mengatakan, dari keterangan Lurah Samata Zubair mengaku bahwa PLN tidak masuk karena rugi kalau membuat jaringan ke wilayah tersebut.

"Biaya pembangunan infrastruktur cukup besar sementara penduduk yang ada dinilai sangat sedikit," jelasnya.

Ketua RW setempat, Dg Tompo, berharap pemerintah bisa memikirkan jalan keluar untuk membantu penerangan di daerah tersebut pada malam hari. Ia mengaku kalau tidak bisa dibantu dengan genset besar, bisa juga pembangkit listrik tenaga surya untuk jadi alat penyuplai listrik.

Kesulitan masyarakat di lingkungan itu tak cukup sampai di situ. Masyarakat setempat juga sangat kesulitan berobat jika sedang didera sakit. Warga baru memilih keluar dari lingkungan tersebut jika sudah sakit keras.

Selain karena akses jalan yang sangat sulit, kehidupan ekonomi masyarakat juga terbatas. Kehidupan sekitar 31 KK di lingkungan itu bergantung pada hasil pertanian dan peternakan. Ternak utamanya berupa sapi, ayam, dan bebek.

"Untuk membeli minyak tanah, mereka (warga Rappocidu) lakukan dengan barter hasil ternaknya di lingkungan luar saat pergi berbelanja. Kadang telur, kadang juga ternak seperti ayam atau bebek," jelas Zulfikar.

Lingkungan Rappocidu memang berada di antara dua kota besar, Sungguminasa dan Makassar. Namun, keberadaan wilayahnya sekali lagi sangat sulit untuk didatangi. Motor hanya bisa masuk saat kemaru, itupun hanya berlangsung sekitar lima bulan.

Saat hujan mulai turun, lumpur dan genangan air menghalangi motor ke wilayah itu. Solusinya hanya berjalan kaki sekitar dua kilometer ditambah naik perahu atau menyeberangi genangan setinggi paha orang dewasa.(muhtar muis/tribun-timur.com)

0 komentar:

DonkeyMails.com: No Minimum Payout