PROSES penghitungan suara di TPS satu di Kabupaten Gowa berlangsung kacau. Saksi salah satu partai tidak terima suara untuk partainya dinyatakan batal. Ia pun meninggalkan TPS dan kembali ke partainya.
Usai penghitungan suara, kotak suara diantar anggota linmas ke PPS. Namun, dalam perjalanannya. kotak suara yang dibawa dengan motor dihadang sekelompok massa yang juga naik motor. Terjadi aksi kejar-kejaran hingga penghadangan.
Kelompok massa berusaha merebut kotak suara. Terjadi perkelahian dan kotak suara nyaris diambil massa. Beruntung patroli motor Kepolisian Resor Kota (Polresta) Gowa melintas dan berhasil menolak pengantar kotak suara tersebut.
Anggota patroli motor juga berhasil meringkus dua orang anggota kelompok massa yang berusaha mengambil kotak suara. Sebelumnya terjadi perkelahian. Namun, aparat yang dipersenjatai lengkap berhasil menghalau massa hingga melarikan diri.
Berselang beberapa saat, massa dari partai mawar melakukan unjuk rasa di kantor KPU Gowa. Mereka memprotes hasil penghitungan suara yang dinilai merugikan partainya. Awalnya, unjuk rasa berlangsung aman.
Namun, terus bertambahnya jumlah massa membuat suasana memanas. Tiba-tiba terjadi kekacauan karena salah seorang pengunjuk rasa melempar. bentrokan tidak terhindari. Polisi yang membentuk brigade di depan kantor KPU terus bertahan.
Sedikitnya tiga korban jatuh dalam bentrok tersebut. Unjuk rasa berhasil dibubarkan setelah pasukan antihuru-hara ditambah personel pengamanan tambahan memperkuat kekuatan di KPU.
Ditambah lagi mobil pemadam yang menyiram pengunjuk rasa hingga membubarkan diri. Polisi pun berhasilmengamankan kantor KPU dari amuk massa yang kecewa hasil pilkada legislatif.
Situasi tersebut tergambar dalam simulasi pengamanan pemilu yang diberi sandi operasi prakondisi operasi mantabrata 2008 di halaman Istana Tamalate, Kawasan Balla Lompoa Sungguminasa, Senin (23/2).
Kegiatan ini dilaksanakan Polresta Gowa dan dihadiri muspida dan pimpinan sejumlah partai politik di daerah ini. Kepala Polresta Gowa, AKBP Rudi Hananto mengatakan, simulasi ini untuk memberikan kesiapan kepada aparat jika terjadi aksi anarkis dalam pengamanan pilkada mendatang.
"Skenario dibuat dari kajian beberapa kerawanan yang akan timbul. Latihan ini agar seluruh personel terlibat siap untuk pengamanan pemilu yang berlangsung 9 April mendatang. Untuk pengamanan dikerahkan dua per tiga kekuatan atau sekitar 518 personel," jelasnya.(muhtar muis/tribun-timur.com)
Bela Francesco Bagnaia atas Insiden dengan Marc Marquez di MotoGP Portugal
2024, Enea Bastianini: Menyalip Lebih Sulit Sekarang!
-
Francesco Bagnaia terlibat insiden dengan Marc Marquez di balapan utama
MotoGP Portugal 2024
5 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar