Blog na

Sungguminasa, Tribun - Sejumlah aset Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gowa hingga saat ini masih dikuasai sejumlah mantan pejabat di instansi ini. Aset tersebut antara lain berupa mobil dinas dan rumah dinas.

Salah satunya mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Boy Max Muntu, yang kini telah memasuki masa pensiun masih menguasai mobil dinas DD 1416 B. Boy menjalani pensiun sejak Juli 2008 lalu.

Selain Boy, mantan Kepala Dub Dinas Bina Program Dinkes Gowa Muh Thamrin Djallo disebutkan menguasai mobil dinas jenis Kijang pick up DD 8179 B serta satu unit genset. Thamrin telah memasuki pensiun sejak tahun 2007 lalu.

Kepala Dinkes Gowa, dr Herry Gaffar, yang dikonfirmasi per telepon oleh wartawan, Jumat (6/2), membenarkan adanya sejumlah aset dinas yang dipimpinnya saat ini masih dikuasai sejumlah mantan pejabat.

Selain mobil dinas, jelasnya, rumah dinas juga masih dalam penguasaan mantan pejabat yang telah pensiun. Antara lain rumah dinas Puskesmas Somba Opu yang dikuasai Rohana, mantan suster yang pensiun tahun 2008 lalu.

Satu unit rumah dinas juga dikuasi mantan pejabat Ketatausahaan Dinkes Gowa, Islamuddin, yang telah pensiun sejak tahun 2007. Rumah tersebut berlokasi di sisi barat RSUD Syekh Yusuf.

"Mereka diberi kesempatan menempati rumah dinas itu hingga 2008 karena mereka mengaku belum punya rumah. Tapi kini, kami sudah minta aset-aset itu dikembalikan karena akan dilakukan inventarisasi. Pekan depan kami harap mereka segera mengosongkan berdasarkan perintah sekretaris kabupaten," katanya.

Ia juga telah melakukan koordinasi dengan Sekretaris Kabupaten Gowa M Yusuf Sommeng dan segera mengirim surat kepada yang bersangkutan pekan depan.(ute)


Pendekatan Persuasif
KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa dr Herry Gaffar mengaku telah melakukan pendekatan persuasif kepada mantan pejabat yang menguasai mobil dinas dan rumah dinas. Dikabarkan kedua mantan pejabat yang menguasai mobil dinas itu enggan mengembalikannya.

Mereka beralasan telah melakukan dum (pelepasan aset) terhadap kedua unit kendaraan tersebut. Namun hal itu dibantah Herry. Kedua unit mobil dinas itu disebutkan tidak pernah masuk daftar dum.

"Kami berharap kemurahan hati dan keikhlasan keempat pejabat itu untuk segera mengembalikan aset tersebut," harapnya.(ute/tribun-timur.com)