Sungguminasa, Tribun - Dinas Sosial Kabupaten Gowa tidak lagi menganggarkan dana bencana untuk membantu korban bencana alam. Selama ini, dana bantuan biasanya melekat dalam anggaran tak terduga.
Sehingga jika ada masyarakat yang tertimpa bencana, bisa segera diberikan bantuan. Hal ini juga yang membuat masyarakat begitu tertimpa bencana, langsung berharap adanya bantuan pemerintah. Namun, hal itu tidak berlaku lagi saat ini.
Anggaran tak terduga itu tidak lagi melekat di pos dinas sosial. Dana tersebut melekat pada pos di dinas pengelolaan keuangan dan aset daerah sebagai anggaran darurat.
"Masyarakat maunya spontan. Begitu dapat bencana langsung diberi bantuan seperti bencana kebakaran. Sekarang bantuan untuk korban tidak ada, yang ada hanya anggaran mobil pemadam dan operasionalnya," ungkap Kepala Dinas Sosial Gowa Haruna Rahim kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/8).
Dijelaskan, kebakaran di Gowa sudah tujuh kali terjadi. Bahkan secara bersamaan kebakaran 11 rumah di Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, juga terjadi kebakaran di dua rumah di Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong.
Haruna berharap Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo sepulang dari Jepang, telaah staf yang diarahkan Wakil Bupati Gowa Abdul Razak Bajidu disetujui. Sehingga anggaran tak terduga bisa segara dimanfaatkan untuk membantu korban kebakaran.
Selain berharap bantuan dari anggaran tak terduga, pihaknya akan meminta bantuan kepada Dinas Sosial dan Linmas Sulsel. Pihaknya akan meminta dana dekonsentrasi yang nilainya sekitar Rp 20 miliar.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati Abdul Razak Badjidu mengakui semua
bantuan bencana masuk dalam alokasi dana darurat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Gowa.
"Kita rekap dulu kerugiannya baru diajukan ke provinsi dan bupati. Sekarang sudah turun rekap oleh Dinas PU untuk lihat kelayakan dan jenis bantuan dan total besaran anggaran," jelasnya.(ute)
Oleh-Oleh Menko Luhut dari China, Bawa Pulang Investasi Rp62 Triliun
-
Luhut Binsar Pandjaitan membawa pulang oleh-oleh berupa investasi usai
kunjungan kerja ke China.
19 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar