Sungguminasa, Tribun - Gempa yang mengguncang Kota Makassar dan sekitar, Minggu (12/12) sekitar pukul 23.59 wita dengan kekuatan 5,9 skala Richter (SR) sempat membuat panik warga yang merasakan.
Bahkan beredar informasi yang menambah kepanikan bahwa Bendungan Serbaguna Bilibili mengalami keretakan akibat gempa tersebut. Dari data situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi di 6.11 LS - 117.55 BT dan tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempa berada di 232 kilometer (km) barat daya Makassar, Sulsel, dengan kedalaman di bawah 19 km permukaan air laut atau 265 km timur laut Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) atau berada 294 km barat laut Raba, NTB, dan 298 km barat daya Bulukumba, Sulsel.
Pemimpin Pelaksana Kegiatan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, Haeruddin C Maddi, yang dikonfirmasi terkait kondisi Bendungan Bilibili menjelaskan, kondisi waduk yang menjadi sumber air minum bagi sebagian warga Makassar dan Sungguminasa itu masih normal.
Menurutnya, memang terjadi gempa pada posisi lebih kurang 300 km barat daya Kota Makassar dan sempat dirasakan sebagian warga Makassar tapi tidak menimbulkan kerusakan.
"Magnitut gempa dilaporkan 5,9 SR dan sama sekali tidak berpengaruh ke Bendungan Bilibili. Kondisi Bendungan Bilibili sekarang aman dan masyarakat tidak perlu panik," jelas Haeruddin, Senin (13/12).
Saat ini, ungkapnya, ketinggian air di waduk mencapai elevasi 99.35 dan fungsi-fungsi utama waduk itu adalah untuk air baku listrik dan irigasi, semuanya tetap berjalan normal seperti biasa.
Bantahan senada disampaikan Camat Parangloe Saleh Saud yang membawahi wilayah bendungan tersebut. Dengan tegas Saleh membantah adanya keretakan pada waduk tersebut. Apalagi sampai ada ancaman bakal terjadi banjir bandang hingga ke Kota Makassar.
"Isu yang meresahkan warga itu tidak benar. Masyarakat Makassar dan Gowa tidak perlu resah. Tidak ada keretakan waduk semua aman," ungkap Saleh usai mengikuti coffee morning di Baruga Karaeng Pattingaloang kantor Bupati Gowa, kemarin
Sanggahan juga diberikan Kepala Desa Bilibili, Kecamatan Bontomarannu, Irwan Hana. Irwan menegaskan, masyarakat Makassar dan sekitarnya tidak usah panik sebab waduk tetap aman.
Menurut Irwan, kalau memang ada keretakan, maka pemerintah tidak akan menutup-nutupi. Batas air dalam genangan elevasi waduk masih normal bahkan dari pantauan, volume air di waduk surut kendati curah hujan tinggi di hulu.
"Data terkait kondisi waduk baik sedimentasi, elevasi hingga daya tampung air dan sedimen waduk saya miliki. Data ini sudah menjadi kewajiban pengelola Dam Bilibili untuk selalu diperbaharui dan diketahui pemerintah desa,kelurahan di Bontomarannu serta Parangloe terlebih ke pemerintah kabupaten," terang Irwan.(ute)
Warga Maros Ikut Rasakan Gempa
WARGA Kabupaten Maros juga merasakan gempa yang terjadi Minggu (12/12) sekitar pukul 23:59:19 Wita. Selain Maros, gempa ini dirasakan warga di Sudiang dan Daya. Beberapa warga sempat keluar rumah akibat getaran tersebut.
Adin yang tinggal di Barangdasi, Maros, mengaku kaget dan sempat bergegas keluar rumah saat peristiwa itu terjadi. "Ini pertama kalinya saya merasakan gempa," terangnya.
Tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah dalam peristiwa tersebut.(ink)
Proses Pembebasan 737 Tahanan Palestina oleh Israel
-
Langkah ini dianggap sebagai langkah awal untuk mengakhiri konflik yang
telah berlangsung selama lebih dari setahun di Gaza.
48 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar