GOWA-RB. Memasuki musim hujan di Kabupaten Gowa pada awal bulan Desember tahun 2010 ini, tingkat kekeruhan air di Sungai Jeneberang yang menjadi sumber air baku PDAM Gowa, akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kondisi musim kemarau lalu sehingga harus diantisipasi sedini mungkin.
Hal ini diungkapkan Direktur PDAM Gowa, H Hasanuddin Kamal, SH,MH kepada sejumlah wartawan, baru-baru ini sehubungan dengan tingginya curah hujan di wilayah dataran tinggi yang memungkinkan adanya longsoran di pinggiran atau areal Sungai Jeneberang.
Dijelaskan, tingkat kekeruhan air di Sungai Jeneberang masih normal yakni 250-300 NTU atau satuan kekeruhan air. Diharapkan tingkat kekeruhan air tidak terlalu tinggi. Bila itu terjadi, maka akan berakibat pengeluaran cos yang tinggi dengan membeli obat penjernihan yang biayanya cukup mahal.
''Saat ini angka tingkat kekeruhan tersebut masih tergolong normal untuk wilayah Gowa dan kita berharap hingga pertengahan musim hujan angka tingkat kekeruhan ini dapapat dipertahankan,''harapnya.
Menurut Hasanuddin Kamal, harus diakui bahwa beberapa tahun lalu saat terjadi longsoran Gunung Bawakaraeng beberapa tahun lalu, tingkat kekeruhan mencapai 7.000 hingga 10.000 NTU sehingga air yang ada di Instalasi Penjernihan Air (IPA) Tompobalang dan IPA Pandang-Pandang, tidak dapat diolah ataupun dikonsumsi,''jelasnya.
Terkait dengan masalah penggunaan air baku, soal penggunaan bahan kimia untuk proses penjernihan, diakui ada peningkatan 10-20 persen bila dibandingkan dari kondisi saat musim kemarau.
''Dia berharap pada musim hujan tahun ini, tidak ada longsoran yang sifnifikan di kaldera Bawakaraeng, hingga tingkat kekeruan air baku tidak melebihi dari angka 300 NTU. Namun, pihaknya terus berjaga-jaga dan melakukan pengawasan setiap saat,''katanya.
Disinggung soal pembiayaan yang meningkat karena penambahan bahan kimia untuk penjernihan air, Ketua AMPI Gowa mengatakan, keuangan PDAM Gowa tidak mengalami perubahan mendasar. “Keuangan PDAM Gowa kita tetap aman,” katanya. (k7)
Puluhan Pegawai Kemendiktisaintek Demo: Institusi Negara Bukan Perusahaan
Pribadi Satryo dan Istri
-
Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan
membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
46 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar