SUNGGUMINASA - Memasuki musim hujan di Kabupaten Gowa, tingkat kekeruhan air di Sungai Jeneberang yang menjadi sumber air baku PDAM Makassar dan Gowa, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kondisi musim kemarau lalu.
Hal ini diungkapkan Direktur PDAM Gowa, Hasanuddin Kamal kepada
sejumlah wartawan, Selasa, 16 Desember. Menurut ia, tingkat kekeruhan air di
Sungai Jeneberang telah mencapai 400 NTU, dari yang semestinya hanya berada
di kisaran 200-250 NTU.
Namun demikian, menurut Hasanuddin, angka tingkat kekeruhan tersebut masih tergolong normal untuk wilayah Gowa. Sebab menurut ia, PDAM Gowa telah terbiasa dengan angka tingkat kekeruhan yang tinggi. "Kita anggap itu masih normal," katanya.
"Tapi harus diakui, angka tersebut tergolong tinggi bila dibandingkan dengan
standar nasional," tambahnya. Terkait dengan masalah penggunaan air baku, soal penggunaan bahan kimia untuk proses penjernihan, diakui ada peningkatan 10-20 persen bila dibandingkan dari kondisi saat musim kemarau.
"Dia berharap pada musim hujan tahun ini, tidak ada longsoran baru di kaldera Bawakaraeng, hingga tingkat kekeruan air baku tidak melebihi dari angka 400 NTU," harapnya.
Disinggung soal pembiayaan yang meningkat karena penambahan bahan kimia untuk penjernihan air, Hasanuddin mengatakan, keuangan PDAM Gowa tidak mengalami perubahan mendasar. "Keuangan PDAM Gowa tetap aman," pungkasnya.(rosmini hamid/fajar.co.id)
Dimentori Tontowi/Liliyana Langsung Jelang Olimpiade Paris 2024,
Rinov/Pitha: Pengalaman yang Tidak Bisa Dibeli
-
Rinov/Pitha jadi salah satu wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
15 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar