GOWA, BKM-- Pihak Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kab. Gowa, mengaku kewalahan dalam melakukan aktivitasnya mengangkut sampah, apalagi selama musim penghujan kini, volume sampah cukup besar ditambah lagi beberapa unit armada pengangkut rusak termasuk buldozer yang ada di TPA (tempat pembuangan akhir).
Dikatakan Kepala Kantor Kebersihan Pertamanan Gowa, Drs A Arifin saat ditemui di kantornya, Rabu (14/1) kemarin, rasa kesulitan dalam hal pengangkutan dari TPS ke TPA itu cukup tinggi lantaran sejak 18 Desember 2008 lalu, tiga unit armada mobil truk rusak.
Sehingga jalur-jalur pengangkutan yang sudah diatur sesuai truk pengangkut, menjadi terhambat. Hal itu dibarengi pula dengan ditutupnya TPA sejak 26 hingga 31 Desember lalu.
TPA ditutup, jelas Arifin karena masyarakat yang bermukim di sekitar TPA tersebut, malah menggunakan kawasan TPA sebagai jalur umum, sehingga turut mengalami kerusakan yang cukup berarti.
"Pihak kami sempat mengeluarkan pembiayaan untuk menimbun jalanan rusak tersebut. Kesulitan kami yang lain karena buldozer di TPA itu juga sudah empat hari ini dalam perbaikan," jelas Arifin secara tidak langsung menjawab keluhan masyarakat terkait lambannya sampah diangkut.
Didampingi Kasi Pemakaman, Drs Syahrir R, mantan Camat Bontomarannu ini mengatakan, hal lain yang menjadi faktor kesulitannya karena selain armada yang kurang (hanya 10 unit truk serta 9 unit kontainer) juga jumlah tenaga buruh/tukang sapu hanya 80 orang.
"Kami cuma punya 80 buruh, itu sudah termasuk sopir, penyapu, penjaga taman dan penjaga TPA. Padahal semestinya Kab. Gowa sebagai kategori kota sedang idealnya memiliki tenaga kebersihan sekitar 300-an orang," ujar Arifin.
Menyikapi kesulitan itu, menurut Arifin, pihaknya dalam ekspose kesiapan anggaran tahun 2009 mendatang, telah mengusulkan penambahan sarana dan prasarana berupa 35 unit kontainer, 10 truk angkut, 2 dump truk dan 2 amroll serta 200 tenaga kebersihan dan gerobak sampah.
"Jika usulan ini diterima, Insya Allah semuanya bisa diatasi," kilahnya. Namun kendati terhimpit persoalan armada dan tenaga, unit kerja ini masih mampu merealisasi target PAD (pendapatan asli daerah) hingga 100 persen yakni target Rp 328,452 juta terealisasi 335 juta. Bahkan untuk 2009, kata Arifin pihaknya berencana menarget Rp 340 juta PAD.(saribulan/beritakotamakassar.com)
Pemerintah Pastikan Segara Relokasi Permukiman Warga Korban Longsor di Tana
Toraja
-
Hal itu disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau langsung
korban longsor di Tana Toraja.
5 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar