Welcome to Blog na tu GOWA...*** Dikelola jurnalis Gowa, orang Gowa, dan mereka yang peduli terhadap Gowa ***Kami menerima tulisan/opini/artikel/saran/kritik/kritik tentang GOWA, karena Gowanu, Gowaku, Gowata. Kami berhak tidak menerbitkan tulisan dengan berbagai pertimbangan. Terima Kasih *** Kirimkan tulisan/artikel/opini ke tugowa.news@gmail.com
CARA MENDAPATKAN UANG GRATIS
Perasaan anda ketika melihat judul di atas, sama dengan yang saya rasakan pertama kali mendengar dan melihat PTC (Paid to Click) atau mendapatkan uang dari Online di Internet. Tapi ketika saya mencoba atas anjuran teman ternyata bener… dapat uang sungguhan.
Saya akan berbagi caranya agar anda dapat mencobanya sendiri sehingga anda dapat membuktikannya, lagian gak rugi nyobak, soalnya GRATIS. Bagi anda yang belum daftar cukup klik Gambar IDR-CLICKIT di atas.
untuk mendaftar juga bisa ikuti link: http://www.idr-clickit.com/register.php/uttha.html
(lihat bukti pembayarannya: http://www.nugie.web.id/tag/idr-clickit)
1/14/2009 10:01:00 PM

Saluran Irigasi Bobol, Pusat Acuh

Diposting oleh tuGOWA

SUNGGUMINASA -- Saluran air di sejumlah wilayah Kabupaten Gowa mulai dalam kondisi kritis, bahkan beberapa kali ambruk. Bila kondisi ini terus menerus terjadi hingga musim gadu (kemarau) maka bisa membahayakan produksi padi di Butta Bersejarah. Pasalnya, sistem pengairan sekitar 3000 hektar sawah di Kabupaten Gowa bertumpu pada saluran tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pengelolahan Sumber Daya Air, Hj Suhartati didampingi A Yusla, staf teknis PSDA, di Desa Parepare, Kecamatan Bajeng, saat memantau saluran sekunder Kalukuang, pintu BK 4 yang ambruk, Rabu, 14 Januari.

Hingga Rabu kemarin, dalam kurun waktu sebulan, menurut Suhartati, sedikitnya empat saluran telah pernah ambruk. Yakni saluran induk limbung, saluran sekunder BK 7 di Dusun Boka, saluran sekunder Bontolangkasa di Kelurahan Tamanglayang Kecamatan Bontonompo, dan yang baru saja ambruk Rabu kemarin, saluran sekunder Kalukuang, pintu BK 4.

Sayangnya, meski dalam kondisi yang parah, pihak pemerintah pusat tidak jua mengambil langkah preventif, guna menyelesaikan persoalan ambruknya beberapa saluran. Suhartati sendiri dalam hal ini mengaku telah berkali-kali meminta rehabilitasi berat ke balai pusat, namun
tidak ditanggapi.

"Beberapa kali saya mengusul, meminta, tapi tidak ada realisasi sampai saat ini. Padahal rata-rata saluran yang rusak adalah masih buatan zaman Belanda, yang memang sudah sangat butuh penanganan," lugas Suhartati.

Dari kondisi yang ada saat ini sedikitnya, rehabilitasi saluran diperlukan dari bendungan Kampili sampai saluran induk Limbung sampai ke saluran sekunder, itu sekitar 20 kilometer.

"Saya minta pusat segera turun tangan dan melakukan rehabilitasi," tegas Suhartati.(mimi/fajar.co.id)

0 komentar:

DonkeyMails.com: No Minimum Payout