Sungguminasa, Tribun - Hujan deras yang terjadi di daerah hulu Sungai Jeneberang belum meresahkan titik pengambilan air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa. Tingkat kekeruhan air baku yang terambil masih berkisar 200-300 NTU (satuan kekeruhan air).
"Kita masih menggunakan air baku yang diambil dari air permukaan Sungai Jeneberang di bawah Jembatan Kambara sehingga tidak terlalu keruh," ungkap Direktur Umum (PDAM) Gowa, Hasanuddin Kamal, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Menurutnya, penggunaan air baku dari bendungan Bilibili belum dilakukan karena jaringan perpipaan belum tuntas. Masih ada alat yang ditunggu kedatangannya dari pusat.
Penggunaan air permukaan saat ini hanya membuat penggunaan bahan kimia magna flog meningkat 10 persen dari keadaan normal. Namun, pembersihan bakK sudah dilakukan sekali sepekan.
Batas toleransi kemampuan pengolahan air baku PDAM hingga kekeruhan 5.000 NTU. Jika sudah melebihi batas toleransi, maka kemungkinan pompa air dihentikan.
Pascahujan deras sejak akhir Desember lalu, PDAM telah menetapkan status siaga satu untuk pelayanan air bersih. Petugas jaga yang semula hanya dua orang, sekarang disiagakan lima orang.
Pelanggan
Sementara itu, peningkatan pelanggan PDAM Gowa selama tahun 2008 bertambah sekitar 1.700 saluran sambungan rumah. Sehingga total pelanggan telah mencapai 13 ribu saluran sambungan.
Untuk penambahan saluran sambungan, menurut Hasanuddin, kapasitas masih besar. Namun, khusus Kota Sungguminasa dan sekitarnya masih terbatas pada jaringan. Penambahan hanya bisa sampai 100 sambungan.
"Ini karena jaringan yang PDAM miliki masih sebatas jalan poros. Kalau di Kota Sungguminasa masih agak berat," katanya.(ute/tribun-timur.com)
MA Setuju KY Bisa Awasi Persidangan Tertutup, Albertina Ho Ingatkan Soal
Kerahasiaan
-
MA memberikan hak kepada KY untuk melakukan pemantauan langsung terhadap
jalannya persidangan, baik terbukua maupun tertutup.
53 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar