Blog na

SUNGGUMINASA--- Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa akan menerapkan beberapa program unggulan. Selain penerapan kesehatan gratis dan ujicoba penggunaan pupuk organik IPAT-BO pada semua kecamatan di sektor pertanian, program yang tak kala bagusnya adalah program pengentasan kemiskinan.

Ketua Bappeda Gowa, Baharuddin Mangka kepada wartawan di Sungguminasa mengatakan program pengetasan kemiskinan yang akan direalisasikan pemkab ini dimaksudkan untuk mengikis mata rantai kemiskinan.

Dalam tahap pertama ini, rencananya sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) akan dijadikan sebagai percontohan. Mereka akan ditempatkan di lokasi transmigrasi lokal Di Desa Belabori, Kecamatan ParangloE.

Di lokasi tersebut, kata Baharuddin, saat ini sudah ada rumah yang telah dibangun sebanyak 80 unit. Meski rumah itu katanya semi permanen namun rumah tersebut didesain sebagai rumah tahan gempa.

Selain disediakan rumah, lanjut mantan Camat Bontonompo itu, pemkab juga akan menyediakan lahan garapan baik lahan untuk pertanian maupun perkebunan. ”Untuk luasnya saya belum tahun, namun yang jelas kita siapkan lahan,” kata Baharuddin Mangka.

Baik tanaman pertanian maupun perkebunan, jenisnya akan disesuaikan atau dicocokkan dengan karakter lahan. Apalagi di lokasi tersebut rencananya juga akan dibangun industri mini sesuai dengan komoditi yang dihasilkan nantinya.

Lebih jauh Baharuddin Mangka menjelaskan apabila dalam masa satu tahun ini program ini berhasil maka program ini akan dilanjutkan kembali. ”Namun hambatannya sekarang, apakah mental mereka (orang-orang miskin) yang direlokasi ini siap atau tidak manakala mereka sudah berada di lokasi untuk menetap,” tanya Baharuddin.

Terkait dengan seberapa besar anggaran yang digunakan untuk merelokasi masyarakat miskin ini, Baharuddin mengaku belum mengetahui persis berapa jumlahnya. ”Untuk anggarannya saat ini kita sementara hitung,” pungkasnya. (aspar_botnom@yahoo.co.id)