Sungguminasa, Tribun - Tarif air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gowa tidak akan dinaikkan dalam kurung waktu hingga akhir tahun 2010. Rencana kenaikan baru akan dipikirkan pada tahun 2011.
Hal tersebut menjadi salah satu agenda bisnis (business plan) PDAM Gowa untuk meminta penghapusan bunga dan denda utang kepada dirjen PU. Utang pokok PDAM Gowa sebesar Rp 1,1 miliar telah membengkak menjadi Rp 1,7 miliar dan sekarang sudah mencapai Rp 2,4 miliar termasuk denda.
"Kita (PDAM) tidak akan naikkan tarif saat ini Rp 2.000 per meter kubik hingga akhir 2010. Kita hanya akan melakukan efisiensi dengan menurunkan tingkat kehilangan air," kata Direktur Utama PDAM Gowa, Hasanuddin Kamal, di ruang kerjanya, Rabu (31/12).
PDAM, jelas Ketua DPD Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Sulsel dan Sulbar ini, kemungkinan hanya akan melakukan pengaturan klasifikasi pelanggan. Sedang penurunan tingkat kehilangan air akan ditekan hingga 1-2 persen per tahun.
Saat ini tingkat kehilangan air PDAM mencapai 29,33 persen dari total produksi air sekitar tujuh juta meter kubik. Sehingga diprediksi kehilangan air menurun 23 persen pada tahun 2012 atau tiga persen di atas batas toleransi kehilangan air nasional.
Kalau skenario ini jalan, tarif tetap, pelanggan bertambah maka kemampuan membayar PDAM Gowa juga meningkat. Proyeksi kemampuan di tahun 2012 bisa mencapai RP 10 miliar per tahun.
Hasanuddin mengaku optimistis permintaan penghapusan bunga dan denda utang PDAM Gowa bisa tercapai. Apalagi, salah satu syarat berupa dukungan dari pemerintah telah diberikan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo.
PDAM Gowa termasuk salah satu dari 11 PDAM yang sudah mengajukan permintaan penghapusan bunga utang dan denda. PDAM se-Indonesia berjumlah sekitar 300-an.(ute)
Air Bendungan Bilibili
DIRUT PDAM Gowa, Hasanuddin Kamal, mengungkapkan langkah penghematan PDAM akan bertambah setelah air baku dari Bendungan Bilibili sudah dapat digunakan. Saat ini jaringan perpipaan dari bendungan tersebut ke instalasi penjernihan air (IPA) sudah hampir rampung.
"Kalau air (bendungan) Bilibili berfungsi maka saya bisa hemat 30 persen listrik dari Rp 130 juta per bulan biaya listrik yang kami bayar ke PLN," kata Hasanuddin.
Rencananya, Januari ini jaringan air baku tersebut sudah bisa difungsikan. Penghematan terjadi karena lebih banyak menggunakan sistem gravitasi sehingga listrik yang dipakai sangat minim.(muhtar muis/tribun-timur.com)
Ijal Rencanakan Pembunuhan Pria yang Jasadnya Dicor 2 Hari Sebelumnya, 3
Jam Kubur Korban
-
Ijal, pembunuh pria yang jasadnya dicor di Kabupaten Bandung Barat sudah
merencanakan aksi dua hari sebelumnya, akui butuh waktu tiga jam kubur
korban
12 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar