Welcome to Blog na tu GOWA...*** Dikelola jurnalis Gowa, orang Gowa, dan mereka yang peduli terhadap Gowa ***Kami menerima tulisan/opini/artikel/saran/kritik/kritik tentang GOWA, karena Gowanu, Gowaku, Gowata. Kami berhak tidak menerbitkan tulisan dengan berbagai pertimbangan. Terima Kasih *** Kirimkan tulisan/artikel/opini ke tugowa.news@gmail.com
CARA MENDAPATKAN UANG GRATIS
Perasaan anda ketika melihat judul di atas, sama dengan yang saya rasakan pertama kali mendengar dan melihat PTC (Paid to Click) atau mendapatkan uang dari Online di Internet. Tapi ketika saya mencoba atas anjuran teman ternyata bener… dapat uang sungguhan.
Saya akan berbagi caranya agar anda dapat mencobanya sendiri sehingga anda dapat membuktikannya, lagian gak rugi nyobak, soalnya GRATIS. Bagi anda yang belum daftar cukup klik Gambar IDR-CLICKIT di atas.
untuk mendaftar juga bisa ikuti link: http://www.idr-clickit.com/register.php/uttha.html
(lihat bukti pembayarannya: http://www.nugie.web.id/tag/idr-clickit)
1/27/2009 03:58:00 PM

Kekeruhan Air Baku PDAM Parah

Diposting oleh tuGOWA

* Sudah Capai 5.000 NTU

SUNGGUMINASA--------- Direktur Utama PDAM Gowa, H. Hasanuddin sangat prihatin dengan kondisi air baku PDAM Gowa. Posisi tingkat kekeruhan saat sekarang ini sudah mencapai 5.000 NTU, nephelometric turbidity unit. Malah, naiknya NTU tersebut membuat pompa air jebol, kendati sudah dilakukan perbaikan. ''Tapi kalau keadaannya mengalami terus kenaikan, ini tentu akan sangat mengkhawatirkan kami,'' ujarnya, Selasa 27 Januari.

Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Hasanuddin, pihaknya harus menggunakan magna flog hingga air bisa dikonsumsi oleh masyarakat, itu pun penggunaannya sudah mengalami kenaikan 100% dari sebelumnya.

Selain itu, langkah-langkah lain yang dilakukan pihak PDAM Gowa dengan membersihkan bak air baku secara insentif, sehingga pengendepan lumpur di bak tidak semakin tebal, yang akan semakin memperbesar penggunaan magna flog.

Kenaikan tingkat kekeruhan air baku PDAM Gowa yang begitu tinggi memang mengagetkan para pengelola air ini. Sebab, awal Januari saja hanya berada pada kisaran 200 NTU. Artinya mendekati air baku normal yang hanya 100 NTU. Nah, katanya, dengan naiknya kekeruhan pada posisi 5.000 NTU membuat mereka kalang kabut. ''Ini kan tidak biasanya, naik begitu cepat,'' katanya.

Menurut Hasanuddin, kenaikan tersebut dimungkinkan karena tingginya curah hujan di daerah hulu, sehingga akan semakin mempercepat pergerakan lumpur yang membuat air baku menjadi keruh.

Konsekwensi yang harus diterima, lanjutnya dengan naiknya biaya produksi. Hasanuddin menghitung, dalam kondisi normal biaya produksi hanya Rp1.960,25 permeter kubik, sementara magna flog yang digunakan hanya satu meter kubik perhari.

Namun kenaikan tingkat kekeruhan saja menurut dia kalau sudah mencapai 700 NTU, penggunaan magna flog sudah besar dari biasanya yang bisa mencapai 30% dari penggunaan biasa. (ari/fajar.co.id)

0 komentar:

DonkeyMails.com: No Minimum Payout