* Terkait Keamanan Waduk Bilibili
SUNGGUMINASA------- Wakil Gubernur Sulsel H. Agus Arifin Nu'mang bersama sejumlah pejabat eselon II pemerintah Provinsi Sulsel mengunjungi Kab. Gowa, terkait dengan isu bakal jebolnya Waduk Bilibili. Kunjungan yang berlangsung, Selasa 3 Februari sempat tidak diketahui wartawan sama sekali.
Dalam kunjungan tersebut Agus Arifin Nu'mang diterima langsung Bupati Gowa, H. Ichsan Yasin Limpo, sekaligus memberikan penjelasan terkait kondisi waduk Bilibili. ''Benar Pak Wagub berkunjung ke sini, Selasa lalu,'' ujar Kakaninfokom Gowa, H. Zainuddin Kaiyum, Rabu 3 Februari.
Seperti diberitakan Fajar sebelumnya 3 Februari, Waduk Bilibili terancam jebol akibat mengalirnya lumpur sebanyak 62 juta kubik dari total 67 juta kubik yang mulai bergerak.
Sementara itu, pada kesempatan lain Bupati Gowa H. Ichsan Yasin Limpo, mengatakan, kendati curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan banjir di sejumlah daerah dan terjadinya longsor di Tinggimoncong, bukan berarti akan menjadi ancaman akan jebolnya waduk Bilibili. ''Tidak, tidak sejauh itu,'' ujarnya, Rabu.
Malah kepada Wagub, lanjut mantan anggota DPRD Sulsel ini, dia menjelaskan kalau waduk tersebut memiliki ketahanan hingga 50 tahun ke depan. Yang menjadi ancaman, katanya, kalau saja waduk yang dibangun oleh Jepang 1992, dimasuki lumpur 67 juta kubik ditambah dengan sedimen lumpur dari kaldera gunung Bawakaraeng sebesar 113 juta kubik, maka memang menjadi ancaman bagi waduk Bilibili. ''Tapi kan sampai sekarang masih aman-aman saja,'' jelasnya.
''Ini harus saya jelaskan, agar masyarakat tidak resah terkait dengan pemberitaan kemarin, terkait ancaman jebolnya waduk Bilibili,'' katanya.
Lebih jauh dikatakan Ichsan, melihat kondisi yang ada sekarang, sangat kecil kemungkinan 67 juta kubik bergerak bersamaam dengan 113 juta kubik yang masih bercokol di kaldera gunung Bawakaraeng.
Tapi yang terpenting, katanya, perlunya pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp1,3 triliun untuk melakukan pengerukan dan rehabilitasi pada daerah hulu sungai (DAS) Jeneberang dan waduk Bilibili. Biaya ini juga dapat digunakan untuk membangun infrastruktur pencegahan pergerakan sedimen lumpur dan luapan banjir.(ari/fajar.co.id)
Alat Pertanian Buatan Indonesia Diminati Afrika dan Eropa
-
Industri alat dan mesin pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan
penting dalam mendukung penguatan implementasi strategi pertanian nasional
11 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar