Makassar, Tribun - Kadir Dg Nompo (31), warga Desa Tamanyeleng, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, mengeluhkan kinerja aparat kepolisian karena pelaku utama penganiayaan terhadap dirinya, 27 November 2008 lalu, justru tidak diamankan oleh pihak kepolisian.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kadir yang ditemani istrinya dan seorang kerabatnya saat, berkunjung di redaksi Tribun kemarin.
Kadir yang mengalami beberapa luka di bagian tubuhnya karena dikeroyok ini, juga mengaku tidak merasa aman karena dua orang yang ditetapkan tersangka, yaitu Jafar dan Hendra, bersama Arifin Dg Timun yang diakui oleh tersangka sebagai pelaku utama hingga saat ini masih berkeliaran.
"Hingga saat ini saya tidak merasa aman karena dua pelaku hanya jadi tahanan kota , dan para pelaku utama penganiayaan itu masih berkeliaran,"kata Kadir dengan mimik serius kepada Tribun.
Sementara secara terpisah Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Gowa AKP Agus Salim saat dihubungi mengatakan bahwa polisi sudah melakukan pemeriksaan.
"Memang benar Arifin dengan Kadir yang bertengkar. Namun sesuai dengan hasil pemeriksaan hanya Jafar dan dan Hendra yang terbukti melakukan pengeroyokan terhadap korban,"kata Agus menjelaskan.(cr3/tribun-timur.com)
Perputaran Uang Selama Musim Lebaran Diproyeksi Lebih dari Rp 157,3 Triliun
-
Sarman Simanjorang mencatat, perputaran uang selama Hari Raya Idul Fitri
diperkirakan capai Rp 157,3 triliun.
31 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar