Blog na

GOWA, BKM-- Sebanyak 180 warga Sungguminasa yang didaftar sebagai penyortir surat suara pemilu legislatif 2009 di Kab. Gowa, kemarin, Jumat (13/3) mulai menyortir sambil melipat surat suara yang dianggap tidak rusak.

Penyortiran dimulai sekitar pukul 13.00 Wita yang sebelumnya para penyortir diperiksa teliti dari ujung kaki hingga rambut. Pemeriksaan yang dilakukan petugas Polresta serta staf kantor KPU Gowa itu, menjadi penting karena tidak diinginkan selama penyortiran berlangsung ada hal-hal yang bisa memunculkan masalah seperti pengrusakan surat suara antara lain robek, kena contreng lebih dulu, basah bahkan terbakar.

Karena itu, seperti dikatakan Sudirman, divisi logistik KPU Gowa disela pemberian arahan sebelum sortir dilakukan, kemarin, para penyortir dilarang bawa benda yang diduga bisa dipergunakan untuk merusak surat suara yang jumlahnya 1.688.709 lembar surat suara (DPR RI, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten)untuk Kab. Gowa.

''Pengawasan dan pemeriksaan ketat yang dilakukan petugas ini wajib karena surat suara ini sangat vital, tidak boleh dirusak, basah dan kena hal yang bisa dikategorikan merusak surat suara,'' kata Sudirman sebari mengatakan, semua surat suara yang tidak bersih dan tidak jelas baik huruf maupun tulisannya dinyatakan cacat.

Sementara itu, tak ingin mengambil risiko berat, pihak petugas pun tak pandangbulu sehingga selain penyortir yang diperiksa, para anggota KPU beserta staf sekretariat KPU turut digeledah baik saat memasuki ruang sortir di GOR Sungguminasa maupun saat meninggalkan tempat itu. Hanya saja, para penyortir sedikit gerah lantaran hawa panas GOR yang tertutup rapat tanpa ada fasilitas kipas angin.

Kendati tidak ada fasilitas penyejuk ruangan, sekretaris KPU Gowa, Mustafa Gani berharap tidak ada hambatan selama sortir berlangsung yang dimungkinkan secepatnya rampung.

Dari kegiatan penyortiran ini, tambah Mustafa Gani, upah perlembar surat suara sebesar Rp 150. Kendati upah terbilang murah, namun penyortir tidak merasa riskan lantaran mereka termotivasi bisa melipat surat suara sebanyak-banyaknya.

Kesempatan dapat upah tambahan itu tidak disia-siakan 24 atlet bulutangkis asuhan PBSI Gowa yang selama ini menghuni GOR. Mereka turut terlibat menyortir dan melipat surat suara. ''Kebetulan kami lagi tidak latihan jadi kami ikut nyortir juga, lumayan dapat uang saku tambahan,'' kata Dian, salah seorang atlet bulutangkis wanita.(saribulan/beritakotamakassar.com)