Welcome to Blog na tu GOWA...*** Dikelola jurnalis Gowa, orang Gowa, dan mereka yang peduli terhadap Gowa ***Kami menerima tulisan/opini/artikel/saran/kritik/kritik tentang GOWA, karena Gowanu, Gowaku, Gowata. Kami berhak tidak menerbitkan tulisan dengan berbagai pertimbangan. Terima Kasih *** Kirimkan tulisan/artikel/opini ke tugowa.news@gmail.com
CARA MENDAPATKAN UANG GRATIS
Perasaan anda ketika melihat judul di atas, sama dengan yang saya rasakan pertama kali mendengar dan melihat PTC (Paid to Click) atau mendapatkan uang dari Online di Internet. Tapi ketika saya mencoba atas anjuran teman ternyata bener… dapat uang sungguhan.
Saya akan berbagi caranya agar anda dapat mencobanya sendiri sehingga anda dapat membuktikannya, lagian gak rugi nyobak, soalnya GRATIS. Bagi anda yang belum daftar cukup klik Gambar IDR-CLICKIT di atas.
untuk mendaftar juga bisa ikuti link: http://www.idr-clickit.com/register.php/uttha.html
(lihat bukti pembayarannya: http://www.nugie.web.id/tag/idr-clickit)
6/25/2009 07:42:00 AM

Ichsan Hitung 300 Bulir per Satu Malai

Diposting oleh tuGOWA

GOWA, BKM-- Untuk kesekian kalinya, Bupati Gowa, H Ichsan YL memanen padi yang menggunakan sistem IPAT BO atau intensifikasi padi aero teknologi berbasis organik. Panen kemarin, Selasa (23/6) berlokasi di Desa Majannang, Kec. Parigi. Bupati bersama Muspida dan pejabat Pemkab Gowa lainnya, larut dalam panenan itu. Namun sebelumnya, Bupati menyempatkan diri menghitung sendiri bulir padi tersebut, untuk mengentahui dasar ubinan padi sistem IPAT BO ini per hektarenya.

Sejak Gowa menerapkan sistem penanaman dengan teknologi IPAT itu, hasil panenan padi di sejumlah wilayah ujicoba cukup memuaskan, tak terkecuali di Majannang yang menggunakan bibit unggul ciheran. Padi sistem IPAT BO di wilayah pemekaran Kec. Tinggimoncong ini, mencapai 9,6 ton per hektare untuk gabah kering panen (GKP) dan mencapai 8,6 ton per hektarenya untuk gabah kering giling (GKG).
Bupati, H Ichsan YL pada kesempatan panenan itu, kemarin mengatakan, kenaikan tingkat produksi dengan menggunakan program berbasis IPAT-BO ini menunjukkan jika program tersebut sudah dapat diterima oleh masyarakat petani.
Dikatakan Bupati, untuk mengetahui jumlah produksi dalam program IPAT-BO, maka yang perlu diketahui berapa anakan dan malai yang dihasilkan. Anakan untuk pola tradisional hanya 14 sampai dengan 16 anakan, sedangkan IPAT-BIO mencapai 18 anakan. Per satu malai pola tradisional hasilkan 120 bulir, sedang pada pola IPAT-BO mencapai 182 bulir padi.
''Tapi saya belum puas pada hasil ini, sebab hasil hitungan saya permalainya malah 300 bulir,'' ujar Bupati sembari mengingatkan kepada penyalur bibit padi untuk tidak sembarang memasukkan bibit varietas ke Gowa sebelum melakukan demplot, karena sangat dikhawatirkan akan merugikan masyarakat. ''Lebih baik yang rugi pemerintah dari pada masyarakat,'' jelas Bupati. ((Sar))


0 komentar:

DonkeyMails.com: No Minimum Payout