GOWA, BKM-- Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) bentukan Dinas Pertanian Kab. Gowa diharapkan mampu menemukan metode atau teknologi baru pertanian. Hal itu menjadi harapan Pemkab Gowa dalam upaya peningkatan produksi padi dalam mendukung surplus beras 2 juta ton. SLPTT ini dibentuk sebagai wadah aktivitas dan kreativitas para tenaga penyuluh, sehingga mampu melahirkan penyuluh-penyuluh pertanian yang profesional di bidangnya. '' Dalam SLPTT ini artinya dalam satu kelompok, penyuluh diajar menemukan metode,menerapkan teknologi baru yang sedang berkembang. Semua itu dilakukan sebagai dukungan terhadap peningkatan surplus beras,'' kata H Mapparenta, Kadis Pertanian Gowa sembari berharap para penyuluh yang baru saja mengikuti Jambore SLPTT di Boyolali, pekan kemarin dapat mengembangkan wawasannya jauh lebih baik.
Menurut Kadis didampingi Kabid Tanaman Pangan, H Abd Rauf, belum lama ini, tenaga penyuluh yang dimilikinya hanya sekitar 100 orang. Jumlah ini belum merata dimiliki semua desa/kelurahan di Gowa. Karena keterbatasan tenaga penyuluh sehingga masih ada penyuluh yang merangkap tugas di dua desa/kelurahan.
''Kendala kita selama ini, yakni tidak bisa seenaknya mengangkat tenaga penyuluh karena berdasar pengangkatan dari pusat (Departemen Pertanian),'' ucapnya. Kekurangan tenaga penyuluh ini diakui Mapparenta sangat dirasakan karena yang laksanakan program yang dibuat Dinas Pertanian di lapangan adalah penyuluh.
''Dinas yang buat programnya sedang yang laksanakan di lapangan adalah penyuluh,'' kata mantan Kepala Kantor Intensifikasi Penyuluh Pertanian Kehutanan Gowa yang kini berganti nama Kantor Ketahanan Pangan. ((Sar))
Suami Istri Maju Pilkada 2024, Kaesang: Kalau Saya Lihat Dinamika Dulu,
Erina Gudono Ga Nyalon
-
Saat ditanyakan soal hal tersebut, Kaesang secara tegas menyatakan sang
istri tidak akan maju mencalonkan diri di Pilkada Serentak 2024.
46 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar