Sungguminasa, Tribun - Sekitar satu kelas siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Parangloe terpaksa melantai karena mobiler di sekolah ini tidak mencukupi. Penerimaan tahun ini, pihak sekolah menerima hingga 15 kelas.
Namun, bangku tidak mencukupi untuk 15 kelas tersebut. Jumlah siswa tahun lalu sebanyak 460 orang, tapi sekolah siswa mencapai 594 orang.
"Ruangan cukup tapi mobiler yang kurang, karena kita diberikan dua RKB (ruang kelas baru). Tapi RKB itu tidak dilengkapi bangku siswa. Sehingga siswa terpaksa belajar berdesak-desakan dan ada yang melantai di ruang laboratorium yang belum ada mobilernya," ungkap Kepala SMPN 1 Parangloe M Yusuf kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Ia berharap kondisi ini secepatnya diperhatikan oleh pemerintah. Diungkapkan, camat, lurah, dan pengurus komite sekolah telah melakukan pertemuan dan sepakat memberikan bantuan dengan perbaikan bangku yang rusak.
Sudah Dianggarkan
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Dikorda) Gowa Sappe Mangiriang mengaku pengadaan mobiler sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2009 sekitar Rp 600 juta.
Menurutnya, semua RKB yang dibangun tahun 2008 melalui dana blockgrant tahun ini akan mendapatkan mobiler.
''Sebenarnya penganggaran dana sharing untuk mobiler tahun 2008 lalu. Namun, dana blockgrant ini muncul Oktober, sementara penganggaran kita (APBD) sudah disahkan sejak Januari. Makanya, dana sharing ini baru kita anggarkan tahun 2009 untuk sekitar 18 sekolah," katanya, akhir pekan lalu.
Menyikapi keluhan SMPN 1 Parangloe, Sappe meminta pihak sekolah jangan terlalu mendramatisir. Seharusnya pihak sekolah menerima siswa sesuai kapasitas dulu, jangan berlebihan lalu menyalahkan belum adanya mobiler.(ute)
Insentif Impor EV Tak Perlu Diperpanjang, Indonesia Harus Geser Fokus ke
Produksi Lokal
-
fase insentif impor yang berlangsung sejak akhir 2022 telah meningkatkan
penjualan EV di Indonesia secara signifikan
59 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar