Sungguminasa, Tribun - Sejumlah anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Kabupaten Gowa menyatakan menolak alat peraga sosialisasi pemilihan presiden (pilpres) yang dibagikan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat.
Bahkan, ada beberapa anggota PPK merobek alat peraga yang dinilai menguntungkan salah satu calon presiden dan calon wakil presiden. Mereka menilai alat peraga tersebut tidak mencerminkan keadilan kepada tiga pasangan calon.
Dari tiga gambar pasangan calon, ukurannya berbeda. Gambar urutan pertama dan tiga bergambar jauh lebih kecil dari gambar di urutan kedua.
"Kami anggap ada keberpihakan pada capres tertentu," ungkap anggota PPK Kecamatan Tinggi Moncong, Natsir Lallo.
Menurutnya, alat peraga tersebut mengajak untuk memihak capres tertentu. Padahal, selaku pelaksana pemilu harus bersikap adil dan netral.
"Sebaiknya KPU Gowa mempertanyakan alat peraga yang dicetak oleh KPU Pusat dan segera mengklarifikasi sebelum capres lain menolak alat peraga tersebut serta menghindari adanya opini ada intervensi pemerintah dalam Pemilu," katanya.
Ia meminta KPU Gowa menarik kembali alat peraga sosialisasi tersebut.
Dikonfirmasi wartawan, Anggota KPU Gowa Syarifuddin Kulle mengaku bahwa alat peraga kampanye langsung dikirim dari pusat. Nanti setelah dibuka, pihaknya pun baru mengetahui jika alat peraga sosialisasi dianggap bermasalah.
''Semua alat peraga dianggap bermasalah seperti gambar sosialisasi contreng juga kita tarik karena hanya nomor urut dua yang dicontreng. Masalah ini langsung diprotes masyarakat,''katanya.(ute)
Rusia Sebut NATO Sudah Memulai Perang Nuklir Gegara Polandia Rayu AS Minta
Rudal
-
Rusia menyebut Warsawa membujuk Washington agar ikut serta dalam usaha
penempatan senjata nuklir AS di wilayah Polandia
55 menit yang lalu







0 komentar:
Posting Komentar