Sungguminasa, Tribun - Pemerintah Kabupaten Gowa tidak lagi memikirkan persoalan pembayaran di sekolah. Tahun ini, melalui dinas pendidikan olahraga dan pemuda (dikorda) mulai meningkatkan mutu pendidikan gratis dengan menaikkan standar mutu.
Salah satunya dilakukan pada pengumunan kelulusan murid sekolah dasar (SD). Dari 10.975 murid peserta ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN), 226 murid tidak lulus. Sebanyak 91 murid tidak lulus murni dan 135 murid tidak ikut UASBN.
"Tahun ini tingkat keberhasilan UASBN kita hanya 99,2 persen. Jika tetap mengacu standar tahun 2008, maka 100 persen lulus. Namun, tahun ini kami telah sepakati bersama standar kelulusan minimal angka tiga dengan angka mati 1,9," ungkap Kepala Dikorda Gowa Idris Faisal Kadir di ruang kerjanya, Selasa (30/6).
Dijelaskan, dengan standar tersebut, murid yang dinyatakan lulus tidak boleh memiliki angka di bawah dua. Setinggi apapun nilai mata pelajaran lainnya, kalau ada salah satu mata pelajaran jeblok hingga 1,9 maka tidak akan lulus.
Dikorda merencanakan tahun depan standar kelulusan akan ditingkatkan menjadi empat dengan angka mati tiga. Sehingga jika secara nasional sudah digunakan standar, maka murid di Gowa tidak akan kesulitan lagi.
Murid terbanyak tidak lulus berada di Kecamatan Somba Opu dengan 45 orang dan 27 orang di Pallangga. Sd yang paling banyak muridnya tidak lulus adalah SD Inpres Batangkaluku dengan jumlah 13 orang.(ute)
Kalah Tiga Kali Beruntun, Vietnam Mau Belajar dari Indonesia untuk
Memajukan Timnas
-
Vietnam mengaku kepincut dengan cara Indonesia memajukan Tim Nasional lewat
naturalisasi pemain.
47 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar