SUNGGUMINASA -- Insiden memalukan terjadi usai sidang paripurna DPRD Gowa, Kamis, 17 September. Legislator Partai Demokrat, Risal Sailellah dipukul Ketua DPC Partai Demokrat Gowa, Yusuf Bangsawan. Perselisihan terjadi antara sesama legislator dari Partai Demokrat itu dipicu penentuan ketua fraksi.
Semula sidang berlangsung lancar, namun sempat beberapa kali diwarnai interupsi dari Risal Sailellah saat pimpinan sidang membacakan kelengkapan struktur organisasi, terutama dalam pembacaan ketua fraksi masing-masing.
Khusus ketua Fraksi Partai Demokrat, pimpinan sidang membacakan nama Muh Kasim Sila sebagai pejabat yang terpilih. Sedangkan menurut Rizal, berdasarkan rekomendasi DPP Partai Demokrat yang dikirim via faximile No 300/RKM/DPP PD/IX/2009 menetapkan dirinya sebagai ketua fraksi dan Yusuf Bangsawan sebagai wakil ketua fraksi.
Namun, unsur pimpinan tidak mengindahkan interupsi Risal. Sidang dilanjutkan hingga akhirnya pembacaan kelengkapan struktur organisasi DPRD Gowa selesai. Setelah itu, Wakil Ketua DPRD Gowa, Rahman Syah, mendekati Yusuf Bangsawan kemudian memperlihatkan fax rekomendasi DPP Demokrat yang mengusulkan nama Risal Sailellah sebagai ketua fraksi di DPRD Gowa.
"Di tengah perbincangan keduanya, saya mendekat kemudian ikut membahas bersama. Suasana menjadi tegang. Mungkin tidak menerima, tiba-tiba dia (Yusuf, red) memukul mulut saya, hingga akhirnya selaput bibir bagian atas sebelah dalam robek," tutur Risal saat pemeriksaan di Reksrim Polresta Gowa.
Menurut beberapa anggota DPRD yang melihat pemukulan itu enggan mengomentari insiden tersebut, karena persoalan internal Partai Demokrat. Yusuf Bangsawan setelah insiden itu langsung meninggalkan ruangan. Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan, dirinya tidak tahu-menahu soal itu. Dia menyarankan mencari keterangan di kantor DPRD Gowa. "Saya tidak tahu itu. Saya juga bingung kenapa ada persoalan seperti itu," katanya. (rhd)
Koalisi Prabowo-Gibran Gemuk, Pengamat Sebut Ada Kemungkinan Dibuat
Kementerian Baru
-
Emrus menyebut, bukan tidak mungkin akan dibuat kementerian baru untuk
mengakomodasi kepentingan partai-partai pendukung Prabowo-Gibran.
12 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar