Sungguminasa, Tribun - Sejumlah pangkalan minyak tanah terpaksa tutup akibat pasokan yang terus berkurang. Pengurangan pasokan ini imbas dari program konversi minyak tanah ke gas.
Sedikitnya dua pangkalan sudah menutup kegiatan usahanya karena tidak lagi menerima pasokan minyak tanah. Salah satunya pangkalan milik Abdul Muttalib di Allatappampang, Kelurahan Manggalli, Kecamatan Pallangga.
Pangkalan bernomor 71.104.05 ini sudah sebulan tidak lagi menjual minyak tanah. Ia mengaku dijanji tetap disuplai minyak tanah bersubsidi dari pertamina namun tidak kunjung datang. "Karena itu, pangkalan tersebut harus ditutup," kata Muttalib kepada wartawan, kemarin.
Lebih parah dialami pangkalan Dg Lurang di Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu. Pangkalan ini terpaksa ditutup karena tidak lagi disuplai minyak tanah.
Meski sudah ditutup, hampir setiap hari warga berdatangan menanyakan kapan suplai minyak tanah datang. Diketahui, di daerah ini penjualan minyak tanah non-subsidi hanya dilakukan oleh SPBU.
Harga
Keberadaan minyak tanah di daerah Pallangga dan Batangkaluku sulit diperoleh. Kalau pun ada yang didapat, harganya sudah jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Sejumlah pengecer menjual antara Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per liter.
Dg Lurang mengaku, tingginya harga yang ditawarkan kepada pembeli karena minyak tanah tidak lagi disubsidi, sehingga pangkalan tidak dapat jatah dari Pertamina.
''Awalnya kami sengaja menaikkan harga minyak tanah menjadi Rp 8.000 karena jatah dari distributor semakin berkurang. Akhirnya, terpaksa pangkalan kami tutup karena sudah sebulan lamanya tidak ada jatah dari Pertamina dan hanya diprioritaskan khusus SPBU,'' jelasnya.
Dia mengharapkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gowa untuk segera mengusulkan agar pangkalan yang ada di Gowa ini tetap kebagian jatah minyak tanah tanpa disubsidi seperti SPBU.(ute)
Prioritas SPBU
BEBERAPA waktu lalu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gowa Abdul Kahar Atjo mengakui sejak dihapusnya subsidi minyak tanah pada pertengahan September lalu membuat Pertamina memang hanya memprioritaskan bagi SPBU yang ada di seluruh kabupaten/kota untuk pasokan minyak tanah.
Kebijakan itu juga bagian dari program konversi ke gas. Pertamina mengharapkan masyarakat seluruhnya beralih menggunakan gas. Namun, pihak disperindag meminta agar masyarakat tidak perlu gelisah karena minyak tanah tetap ada di tempat-tempat yang telah ditentukan termasuk SPBU dan pangkalan.(ute)
PKS Siap Bantu PKB Menangkan Pilkada di Jawa Tengah dan Jawa Timur
-
PKB dan PKS siap bekerja sama menghadapi Pilkada Serentak yang akan digelar
November 2024.
51 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar