GOWA, BKM—Puluhan hektare hutan pinus di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, sejak 17.00 Wita hingga Minggu (19/10) terbakar. Kebakaran terjadi di tiga titik. Rinciannya, 5 hektar di Paranglampere, Kelurahan Bulutana dan 2 hektare di Kelurahan Pattapang. Selebihnya di kawasan hutan gunung Bawakaraeng sekitar pos 12.
Api baru bisa dipadamkan setelah tim gabungan Dinas Kehutanan, Perkebunan Gowa bekerjasama Pengamanan Swakarsa Kehutanan diperkuatpersonel RPH (Resort Polisi Hutan), tenaga polisi hutan, petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulsel turun tangan.
Kepala Bidang Pengembangan Penertiban dan Perlindungan Hutan, M Ramli Abbas kepada BKM Rabu (21/10) mengatakan, pihaknya baru kembali ke Sungguminasa sekitar pukul 24.30 Wita. Ia meninggalkan lokasi setelah api betul-betul padam. Ramli sangat berterima kasih kepada dua armada pemadam kebakaran milik Manggala Agni di ParangloE yang ikut terjun ke lokasi kebakaran.
''Kami belum mengetahui apa penyebab kebakaran hutan. Untuk sementara, kami menduga kobaran api berasal dari aktivitas pembakaran rumput warga yang ingin membuka ladang baru. Kami masih menginventarisir jumlah pohon pinus serta luasan lahan yang terbakar. Untuk kawasan hutan di gunung Bawakaraeng, masih ada titik api yang belum bisa dipadamkan karena medannya sulit ditembus,’’ kata Ramli.
Dua wilayah hutan yang terbakar masuk dalam Taman Wisata alam (TWA) Malino. Di dua lokasi itu, kebakaran cepat terkendali lantaran tim Manggala Agni bersama masyarakat sekitar membuat
terasering basah untuk mencegah melebarnya api.
‘’Yang jelas, setiap hektar kawasan hutan normalnya ada 550 pohon. Kami masih melakukan pemantauan,’’ kata Ramli.
Ia menambahkan, pengawasan hutan sudah maksimal. Namun, salah satu kelemahan pengawasan hutan seluas 63.099 hektare itu karena kurangnya personel.
''Idealnya, petugas kehutanan yang bisa disebar melakukan pengawasan sekitar 300orang,’’ katanya. ((Sar-R11))
BMW Indonesia Catat Rekor Penjualan pada kuartal 1 2024, Model Apa Terlaris?
-
Penjualan produsen asal Jerman itu meningkat 12 persen dibandingkan periode
yang sama pada tahun sebelumnya.amp;nbsp;amp;nbsp;
5 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar