Sungguminasa, Tribun - Komite Pemantau Legislatif (Kopel) menilai kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan 45 anggota DPRD Gowa ke sejumlah provinsi di pulau Jawa Timur dan Bali tidak etis karena lebih didominasi jalan-jalan.
Koordiantor Badan Pekerja Kopel Gowa Anwar Razak mengatakan, seharusnya langkah tersebut tidak ditempuh oleh para anggota dewan. Apalagi akan memasuki masa pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pokok 2010.
"Kegiatan itu sangat tidak efektif dan menghabiskan anggaran saja. Akan jauh lebih bagus, jika kunker digantikan konsultasi dan survei publik saja. Itu jauh lebih efektif," katanya di Sungguminasa, Selasa (1/12).
Hal senada dikemukakan Koordinator Kopel Sulawesi Syamsuddin Alimsyah. Menurut Syamsuddin, kegiatan tersebut merupakan perilaku yang tidak etis bagi wakil rakyat. Sebab sesungguhnya lebih didominasi jalan-jalan saja. Sehingga jika berbicara kebijakan, bagi Kopel tidak ada istilah studi banding.
"Anggota dewan kan turun mewakili masyarakat maka harus konsultatif ke masyarakat, jadi mereka harus konsultasi ke masyarakat jika mau berangkat begitu,"ungkapnya via telepon kepada wartawan.
Menurut Syamsuddin, semakin sering anggota dewan keluar, maka semakin banyak uang habis dan jelas semakin banyak pula uangnya anggota DPRD. "Ini adalah salah satu peluang yang dimanfaatkan anggota dewan untuk menambah penghasilan," jelasnya.(ute)
kunjungan kerja dprd
- Komisi II dan III: Sidoarja dan Surabaya, Jawa Timur
- Komsi I dan IV: Tabanan dan Badung, Bali
- Biaya: Rp 5,5 juta per orang
Perjalanan Dewan Habiskan Rp 247,5 Juta
SEBELUMNYA diberitakan, sebanyak 45 anggota DPRD Gowa memulai program "jalan-jalan" dengan nama kunker ke Provinsi Jawa Timur dan Bali.
Minggu (22/11) pekan lalu, rombongan dari Komisi II berjumlah sekitar 14 orang bersama staf berangkat ke Sidoarjo dan Surabaya. Sehari kemudian rombongan Komisi III berangkat ke Surabaya.
Biaya perjalanan per anggota dewan sekitar Rp 3,5 juta belum termasuk uang saku. Uang saku setiap anggota DPRD sekitar Rp 2 juta. Dengan jumlah 45 anggota DPRD, maka biaya yang dihabiskan sekitar Rp 247,5 juta dari APBD 2009 dan belum termasuk biaya staf sekretariat yang ikut dalam rombongan.
Rombongan Komisi II melakukan kunjungan ke PDAM Sidoarjo dan Dinas Pasar Surabaya. Komisi III ke Surabaya untuk belajar pengelolaan kebersihan kota. Sedangkan, Komisi I dan IV berangkat, Selasa (1/12) kemarin, ke Tabanan dan Badung, Bali.(ute)
Inovasi Baru Cari Cuan, STB Manfaatkan AI untuk Kemudahan Berwisata
-
STB Indonesia mengumumkan perpanjangan kemitraannya dengan GDP Venture
melalui MOC satu tahun yang ditandatangani hari ini.
44 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar