Demam berdarah dengue (DBD) yang mewabah, khususnya di musim hujan ini, mulai menelan korban jiwa. Sedikitnya dua bocah dilaporkan meninggal akibat penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Agepty itu dalam sebulan terakhir
Masing-masing Riska Andini (5), warga Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, dan Anfitra (4), warga Dusun Taipajawaya, Desa Barembeng, Kecamatan Bontonompo. Informasi yang dihimpun, Anfitra meninggal di RSUD Padjonga Takalar setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Bontonompo.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubdin Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gowa Abidin Yaman membenarkan kejadian tersebut. Untuk menghindari jatuhnya korban lain, katanya, dinkes bekerja sama dengan puskesmas telah melakukan sosialisasi, penyuluhan, dan pengobatan.
"Kalau melakukan fogging atau penyemprotan itu tergantung kasusnya. Namun itu sebagai langkah terakhir karena menggunakan bahan kimiawi beracun. Saat ini bahan fogging memang sudah habis dan sudah tidak dianggarkan lagi," ungkap Abidin kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskan, Kabupaten Gowa merupakan daerah endemis penyebaran penyakit berbasis lingkungan tersebut. Karenanya, Dinkes me-warning masyarakat terhadap kemungkinan tingginya penyebaran DBD di wilayah ini.
"Ini berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Penyebaran DBD mulai mewabah antara November hingga bulan Februari. Di bulan-bulan inilah menunjukan jumlah peningkatan pasien yang berarti," terang Abidin.
Hal tersebut menurut Abidin, di bulan-bulan ini merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi sehingga menjadi puncak jumlah pasien DBD tertinggi. Apalagi, DBD merupakan salah satu penyakit berbasis lingkngan.
Sehingga, di musim hujan yang deras, frekwensi penyebaran virusnya akan cepat karena di mana-mana terdapat banyak genangan air
Pemetaan Daerah Edemin
DIKONFIRMASI terpisah, Kasubdin Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinkes Gowa Abidin Yaman mengungkapkan, sejauh ini dinkes sudah melakukan pemetaan berdasarkan daerah endemic, sporadis, dan daerah yang dinyatakan bebas DBD.
Untuk daerah umumnya berada di daerah dataran rendah, seperti Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, dan Pallangga (lihat Waspada DBD). "Semua daerah yang dinyatakan bebas adalah wilayah yang terletak di dataran tinggi," jelasnya.
Karenanya, Dinkes Gowa sudah megambil beberapa langkahpreventif dimana semua Puskesmas terutama yang masuk daerah sporadis dan endemic meingkatkan sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, pembagian bubuk abate, dan penyediaan fogging jika memang diperlukan.(ute
Ada Penumpang Ngamuk Pukul Pramugari, Pesawat Ini Terpaksa Mendarat Darurat
-
Seorang penumpang pria menyerang polisi dan awak kabin di dalam pesawat.
21 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar