Sungguminasa, Tribun - Sebanyak 651 siswa sekolah menengah atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan sederajat di Kabupaten Gowa harus mengulang sejumlah mata pelajaran ujian nasional (UN).
Sementara di Kabupaten Maros, total siswa yang harus mengulang UN sebanyak 688 orang. Siswa tersebut terbagi atas kelompok IPA 237 siswa dan IPS 451 siswa.
Sedang di Gowa, dari data yang dihimpun di Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Dikorda) Gowa, siswa mengulang terdiri atas SMA 452 orang dari total peserta 3.019 orang. Terdiri atas 217 orang kelas IPA dan 302 kelas IPS.
Sedangkan SMK dari total 1.312 peserta, harus mengulang sebanyak 132 orang. Sementara siswa MA dari 836 peserta, yang mengulang sebanyak 67 orang.
Kepala Dikorda Kabupaten Gowa Idris Faisal Kadir mengatakan, pengumuman yang dilakukan hanya bagi siswa yang harus mengulang. Jadi, tidak tepat istilah lulus atau tidak lulus, karena kelulusan baru diketahui pertengahan Juni mendatang.
"Yang diumumkan hanya siswa yang akan mengulang mata ujian nasional yang tidak dilulusinya. Pengumuman resmi kelulusan siswa SMA secara final nanti pada 12 Juni 2010," jelas Idris.
Di Gowa, tambah Idris, belum ada siswa yang dikatakan tidak lulus. Karena para siswa mengulang baru akan menjalani ujian pengulangan mulai tanggal 10, 11, 12, dan 14 Mei. Naskah soal tetap naskah UN.
Siswa yang berharp mengikuti UN ulangan adalah siswa yang pernah ikut ujian utama saja. Standar minimal 5,5 dan standar angka mati adalah 4,25. Hasil UN bukan satu-satunya penentu kelulusan karena hasilnya dikembalikan ke sekolah masing-masing.
Prihatin
Ketua Komisi III DPRD Maros yang membidangi masalah pendidikan, Said Patombogi, mengaku prihatin dengan tingkat siswa dan siswi yang harus mengulang UN di Maros.
"Ini adalah angka kemunduran bagi Kabupaten Maros dalam bidang pendidikan," ujarnya.
Seperti diketahui, siswa yang harus mengulang sebanyak 688 siswa dari peserta 1.160 orang. Tahun lalu, persentase ketidaklulusan peserta UN di Maros hanya 11,38 persen.
Siswa yang tidak lulus ini tersebar di beberapa sekolah. Seperti di SMA 2 Maros yang jumlahnya mencapai 30 siswa yang tidak lulus. Said menyarankan agar pola intensifikasi kepada pelajaran yang diujikan di UN ditingkatkan untuk para siswa.
Guru di SMA 2 Maros, Didi, mengungkapkan jika siswa yang tidak lulus di SMA 2 Maros ini kebanyakan dari kelas bahasa yang mencapai 21 orang. Sisanya baru masuk kelas IPS dan IPA.
Ia juga mengungkapkan jika siswa yang tidak lulus di UN ini bukan berarti tidak lulus di ujian yang diadakan sekolah. "Jadi penilaian ada dua. Di sekolah dan UN. Dan mereka yang tidak lulus di UN, mereka lulus di sekolah," ujarnya.(ink/ute)
Ada Kasus KLB Campak di Sumenep Jawa Timur, Imunisasi Massal Digelar Mulai
Hari Ini
-
Merespons kejadian luar biasa (KLB) campak di Kabupaten Sumenep, Madura,
Jawa Timur, imunisasi massal digelar mulai pada Senin 25 Agustus 2025.
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar