Blog na

Tribun - Sebanyak 538 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Maros dan 490 siswa di Gowa harus mengulang ujian nasional (UN). Siswa yang mengulang diharapkan dapat ikut pada tanggal 17-20 Mei mendatang.


Di Maros, dari 538 siswa tidak lulus UN dari total 5.077 yang ikut UN. Pengumuman dilakukan di sekolah masing-masing , Jumat (7/5).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas)Dinas Pendidikan Maros, Arman Arsyad, mengungkapkan, jumlah yang tidak lulus UN tahun ini lebih rendah dari tahun 2009 lalu. Tahun lalu, yang ikut UN SMP sebanyak 4.013 siswa dan yang dinyatakan tidak lulus UN 575 siswa.
Untuk tahun ini, 5.077 siswa yang ikut UN SMP ini terbagi dari SMP Reguler 3.953 siswa, SMP Terbuka 118 siswa, dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) 1.006 siswa
Hasil UN yang diumumkan secara serentak di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Maros pada pagi hari diwarnai isak tangis dari beberapa siswa yang dinyatakan tidak lulus UN.
Bahkan ada beberapa siswa yang pingsan ketika mengetahui dirinya tidak lulus UN. Beberapa rekan mereka mencoba menenangkan teman mereka yang menangis dan pingsan.
Peristiwa ini mengundang beberapa orang yang melintas di depan sekolah untuk berhenti dan menjadikan aksi itu sebagai tontonan.
Arman berharap agar siswa yang tidak lulus jangan berkecil hati. Pasalnya, masih akan diadakan UN susulan bagi mereka yang tidak lulus UN. Beberapa waktu lalu, UN SMA juga diumumkan dan tercatat 600 lebih siswa SMA di Maros tidak lulus UN.
Beberapa siswa juga banyak menangis dan pingsan. Bahkan ada seorang siswa yang nekad meminum racun serangga, baygon. Untuk saja, siswa yang mencoba bunuh diri itu selamat dan menyesali perbuatannya.
Gowa
Sementara di Gowa, dari 8.662 siswa SMP se-Kabupaten Gowa yang mengikuti UN, 490 siswa di antaranya harus mengikuti UN ulangan. Jumlah ini lebih rendah dari tahun 2009 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikorda) Gowa Idris Faisal Kadir mengatakan, pengulangan itu dilakukan terhadap mata ujian yang tidak dilulusinya saat ujian utama lalu yakni para siswa yang perolehan nilainya tidak mencapai 5,50 dari masing-masing mata ujian yang diikutinya.
"Sementara bagi siswa yang memang tidak pernah ikut UN utama maupun susulan, tidak boleh mengulang tetapi mengikuti UN pada tahun depan," ungkap Idris di ruang kerjanya, kemarin.
Idris menuturkan, meski secara nasional tingkat kelulusan tahun ini menurun, tapi di Kabupaten Gowa prosentase kelulusan siswanya justru naik. Buktinya, pada UN tahun 2008-2009 lalu prosentase ketidaklulusan siswa mencapai 7,35 persen dari peserta UN 6.093 siswa atau yang tidak lulus sebanyak 448 siswa. Tapi pada UN 2010 ini, ketidaklulusan siswa turun menjadi 5,657 persen.
"Itu artinya kelulusan siswa kita naik. Dari prosentase kelulusan yang naik itu menunjukkan bahwa pendidikan gratis di Gowa telah memberikan manfaat baik karena peningkatan mutu pendidikan tergenjot," kata Idris.
Dari seluruh SMP dan MTs penyelenggara UN, tercatat siswa yang paling banyak mengulang adalah siswa asal SMPN 1 Tombolopao sebanyak 22 orang dan SMP Terbuka 1 Sungguminasa sebanyak 18 orang.(ink/ute)

persentase ketidaklulusan
Maros
- Tahun 2010: 538 siswa tidak lulus UN dari 5.077 peserta UN
- Tahun 2009: 575 siswa tidak lulus dari 4.013 siswa peserta UN
Gowa
- Tahun 2010: 490 siswa tidak lulus dari 8.662 siswa peserta UN
- Tahun 2009: 488 siswa tidak lulus dari 6.093 siswa peserta UN


Terbanyak di SMP 1 Maros
DARI sejumlah SMP, SMP 1 Maros mencatat jumlah siswa terbanyak yang tidak lulus Ujian Nasional (UN). Dari 332 siswa yang ikut UN, ada 109 orang yang dinyatakan tidak lulus.
Banyaknya siswa yang tidak lulus ini cukup menarik perhatian serius karena SMP tersebut termasuk salah satu SMP unggulan yang ada di Kabupaten Maros.
Sementara itu, satu orang siswa dari 24 siswa yang ikut UN di SMP Al Islah Maros atas nama Imam tidak lulus UN. Sedangkan di SMP 2 Maros, tercatat 28 siswa dari 287 siswa yang ikut UN tidak lulus