GOWA, BKM-- Agustina (31), seorang ibu rumahtangga, warga Dusun Berdikari 2, No 9, Desa Mata Allo, Kec. Bontomarannu, nekat mengakhiri nyawanya dengan menggantung lehernya menggunakan seutas tali di dalam rumahnya, Selasa (11/5) sekitar pukul 09.00 Wita.
Tubuh korban sudah kaku ketika terlihat oleh tiga anaknya masing-masing Witri (2), Sherly (6), William (10). Para tetangganya baru berlarian ketika curiga mendengar suara tangisan ketiga anak korban.
Deny (5), ponakan korban yang langsung berlari ke rumah korban mendapati sepupunya sudah menangis meraung. Kini peristiwa bunuh diri yang dilakukan bidan desa tersebut, ditangani Polsekta Bontomarannu dan langsung olah TKP.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di TKP, korban nekat bunuh diri diduga karena mengalami depresi berat yang sudah berjalan 8 bulan terakhir ini.
Menurut informasi di sekitar tempat tinggal korban, Agustina sering bertengkar dengan Lisen Garima, suaminya, yang kini sudah pergi ke Kendari. Bahkan dari para tetangganya, diketahui Agustina pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa karena permasalahan rumahtangganya.
Kapolsekta Bontomarannu, AKP Sahib yang dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, membenarkan kejadiannya. Bahkan menurut Kapolsekta berdasarkan hasil olah TKP, anak-anak korban sempat mendapatkan pesan terakhir dari ibu (Agustina) pada malam harinya. Agustina, kata Kapolsekta, sempat mengatakan kepada anak-anaknya bahwa kalau dia (Agustina) sudah tidak ada besok, jangan ada yang menangis.
Sebagai anak-anak, tentunya ketiga bocah itu tidak mengerti kalimat ibunya tersebut, hingga ibunya ditemukan sudah meninggal dunia. (Sar)
Saatnya Katakan ‘End Polio’, Satu Kasus Tak Bisa Dianggap Remeh, Lindungi
Generasi Masa Depan
-
Penyakit polio berisiko besar karena satu orang tertular makan ancaman
belum berakhir. Gerakan Kampanye End Polio pun jadi penyemangat.
1 jam yang lalu







0 komentar:
Posting Komentar