GOWA, BKM—Debat putaran terakhir empat calon kepala daerah Gowa yang berlangsung mulai pukul 14.00 Wita di gedung Haji Bate, Jl Tumanurung, Sungguminasa, diwarnai aksi demo Aliansi Mahasiswa Gowa Tenggara. Koorlap AMGT, Awing disela demonya di halaman gedung tempat empat pasangan calon mengikuti debat itu, Jumat (18/6) kemarin, mendesak agar pembentukan Gowa Tenggara segera terwujudkan.
Keberadaan para mahasiswa yang didominasi asal dataran tinggi ini, berharap dari empat pasangan calon kepala daerah yang tampil di Pemilukada ini dapat mengawal harapan masyarakat yang berada di bagian tenggara Kab. Gowa tersebut.
Meski tak mengganggu jalannya debat calon kepala daerah yang bertema tentang budaya dan kepariwisataan dipandu moderator Akhyar Anwar (akademisi asal UNM Makassar) ini, namun para mahasiswa nekat menunggui para calon keluar dari gedung tersebut. Ratusan petugas pengamanan pun menjaga ketat. Menurut Awing, para calon bupati itu dimintai dukungannya dalam mengawal pembentukan Gowa Tenggara tersebut, sebagai sebuah kontrak politik bagi keempatnya. Sayangnya, para pendemo itu bubar duluan sebelum para kandidat keluar dari gedung.
Sebelumnya debat yang berlangsung agak panas kemarin tetap berjalan hingga berakhir pada pukul 17.00 Wita. Pada kesempatan itu, Maddusila tetap menyinggung soal istana Balla Lompoa yang saat ini sementara direvitalisasi. Selain Maddusila, kandidat lainnya seperti Pidris juga menyuarakan agar pembangunan sektor kepariwisataan bisa lebih diprioritaskan, apalagi Gowa dikenal sebagai daerah sarat situs sejarah dan budaya. Salah satu lontaran Pidris yakni mengganti tulisan Selamat Datang di Gowa Bersejarah di gerbang (perbatasan Gowa-Makassar) menjadi tulisan Selamat Datang di Kampung Syekh Yusuf. Alasan Pidris, dengan sebutan itu justru akan memberikan penegasan bahwa Syekh Yusuf sebagai pahlawan syiar Islam asal Kab. Gowa tersebut.
Hal sama dilontarkan Mappaturung (Bau Turung). Mantan Kadis Pariwisata Gowa ini mengatakan jika terpilih nanti, Salah satu sektor yang prioritas dipacunya adalah pariwisata. Sementara Ichsan YL sebagai incumbent mengatakan, persoalan pariwisata di Gowa selama kurun pemerintahannya (lima tahun berjalan) telah dilakukan secara sinergitas. Meski tidak secara bombardir, namun pembangunan di sektor ini dilakukan berkesinambungan. Salah satu yang dilakukan yakni revitalisasi kawasan Balla Lompoa tersebut, dengan mengangkat istana Raja Gowa itu 3 meter dari permukaan tanah. Pengangkatan ini, kata Ichsan YL lebih memberikan suasana kesakralan sebuah bukti sejarah kebanggaan masyarakat Gowa ke depan.
Yang menarik, karena Kapolresta Gowa, AKBP Rudi Hananto, langsung menyita sebuah terompet gas dari tangan salah seorang tim pemenangan Amal (Maddusila-Jamaluddin) karena dianggap mengganggu jalannya debat kandidat bupati Gowa. (Sar)
Apakah Benar Uban Dicabut akan Bertambah Banyak? Ini Mitos dan Fakta yang
Perlu Diketahui
-
Hadirnya uban di rambut seringkali menjadi momok bagi banyak orang
2 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar