GOWA, BKM—Ketua KPU Gowa, Hirsan Bachtiar menegaskan, pihak nya tidak akan menunda penetapan hasil Pemilukada Gowa, 2 Juli mendatang.
‘’Baik secara pribadi maupun secara institusi, KPU tidak akan menunda penetapan hasil Pemilukada pada 2 Juli nanti. Sebab itu sudah prosedur dan bagian dari tahapan Pemilukada. Jadi KPU tetap berjalan pada prosedur yang ada. Kami hanya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kab. Gowa bahwa kami sebagai penyelenggara Pemilukada tidak akan mungkin melakukan kesepakatan menunda penetapan di luar ketentuan yang ada. Apapun risikonya,’’ tandas Hirsan kepada sejumlah wartawan di kantornya, Sabtu (26/6) kemarin.
Penegasannya itu terkait desakan massa Amal yang nekad mendobrak pagar betis ratusan petugas pengamanan yang diwarnai pelemparan batu dari massa nomor urut 2 tersebut, Jumat malam sebelumnya sekira pukul 21.30 Wita. Dari sikap anarkis massa Amal yang memecahkan dua bilah kaca jendela kantor KPU ini, mendesak KPU untuk menandatangani kesepakatan menunda penetapan hasil Pemilukada.
Namun desakan itu dimentahkan Ketua KPU, Hirsan Bachtiar yang juga merasa tidak dihargai massa Amal dengan bahasa yang dinilai Hirsan sudah tidak beretika lagi.
Hirsan mengakui, malam itu dimana aksi massa Amal yang sudah dianggap kelewat batas tersebut, anggota KPU Gowa yang ada hanya dirinya sendiri didampingi sejumlah staf KPU yang sedang bertugas malam itu termasuk Sekretaris KPU, Mustafa Gani. Empat anggota KPU lainnya, yakni Syarifuddin Kulle, Nursainah Pagassingi, Risma Niswaty dan Sudirman Daming tidak sempat masuk area KPU karena terhalang amukan massa Amal.
Ditanya apakah KPU masih bersedia menyiapkan kesempatan berdiskusi dengan mass Amal, menurut Hirsan, pihaknya terbuka saja. Sepanjang dilakukan oleh perwakilan massa dan tetap santun, pihak KPU akan menerima untuk berdiskusi.
‘’ Saya rasa kalau diskusi terbatas untuk perwakilan bisa saja, tapi kalau caranya memaksakan kehendak dengan upaya untuk mengganggu tahapan, maka KPU menolak,’’ tandas Hirsan.
Terkait hasil perhitungan sementara, menurut Hirsan, hingga Minggu (27/6) kemarin, sisa Kec. Somba Opu belum masuk hasil perhitungan suara di tingkat PPK. Sedang 17 PPK lainnya sudah rampung dan sudah masuk ke KPU.‘’Sisa Somba Opu yang belum masuk hingga hari Minggu ini, tapi kami pastikan seluruh kecamatan rampung hasil perhitungan suaranya hari ini setelah itu KPU akan rekap kembali untuk segera diplenokan dan penetapan 2 Juli,’’ kata Hirsan.
Sementara itu, situasi KPU hingga Minggu sore kemarin tetap aman-aman saja, meski sehari sebelumnya ada SMS masuk ke ponsel Kapolresta Gowa, AKBP Rudy Hananto yang menginformasikan jika massa akan melakukan pembakaran kantor KPU. ''Kalau tokh massa itu tetap nekat merusak Pemilukada, kami sudah melakukan pengamanan ketat dokumen-dokumen KPU. Dan soal ancaman pembakaran kantor ini, kami kira petugas pengamanan tak mau seceroboh itu. Cukup kantor KPU Soppeng dan Tana Toraja yang diporanda,'' ucap ketua KPU sambil menunjuk kesiagaan petugas keamanan yang kini dilengkapi armada water canon di area kantor KPU. (Sar)
Benarkan Konflik dengan Jordi Onsu, Ruben Onsu Akui Ada Luka Hati, Mencuat
karena Video Live
-
Ruben Onsu mengaku tengah berkonflik dengan adiknya, Jordi Onsu, akui
masalah mencuat setelah video live.
17 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar