GOWA, BKM-- Banyaknya permasalahan yang muncul dalam pengawasan hutan, misalnya maraknya pembalakan, kebakaran hutan dan lainnya disebabkan tidak seimbangnya petugas Polisi Kehutanan (Polhut) dengan luas kawasan hutan yang harus diawasi setiap saat.
Pencurian kayu lancar dimana-mana, kebakaran hutan rawan terjadi sebab pengawasan sangat lemah.
Di Gowa, kawasan hutan mencapai 63 ribu hektare (Ha) yang tersebar di 18 kecamatan, sementara luasan ini hanya diawasi 7 orang personil Polhut.
''Perbandingan yang sangat tidak relevan. Makanya, sektor pengawasan hutan sangat sulit dilakukan secara maksimal sebab sangat tidak seimbang antara jumlah penjaga dengan luas hutan kita. Bayangkan kecolongannya jika pembalakan terjadi di wilayah hutan Desa Cikoro yang berbataskan Kab. Bantaeng dan Jeneponto sementara petugas Polhut kita berada di wilayah hutan Kec. Manuju.Bagaimana tidak kecolongan dengan aksi pencurian kayu-kayu atau peristiwa kebakaran misalnya, jika personil Polhut kurang. Makanya, tahun ini kita berupaya menambah tenaga Polhut menjadi 40 orang. Jumlah ini barulah bisa dianggap relevan. Minimal 2 Polhut untuk satu kecamatan,'' sebut Djamaluddin sembari menyebutkan salah satu wilayah yang jadi fokus pengawasan adalah Desa Pencong, Kec. Biringbulu. Pasalnya, wilayah ini menjadi sasaran maraknya pembalakan hutan yang sangat berdampak pada rawannya bencana (longsor).
''Pencong jadi fokus kita sebab di wilayah ini diketahui SDM masyarakatnya sangat lemah apalagi menyoal tentang manfaat hutan dilestarikan,'' kata Djamaluddin. (Sar)
Gelar Fun Bike, Bupati Bogor Serahkan 442 Sepeda untuk Anak-anak Desa
Malasari
-
Kehadiran sepeda yang diberikan Pemkab Bogor akan memberikan manfaat besar,
khususnya bagi anak-anak sekolah di Desa Malasari.
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar