Blog na

GOWA, BKM-- Dari total 9.940 siswa SMP (8.210 SMP dan 1.730 MTs) se Kab. Gowa yang ikut ujian nasional (UN) April lalu, tercatat 6 orang siswa tidak lulus atau diwajibkan kembali belajar selama satu semester (satu tahun) lagi. Keenam siswa SMP itu tidak lulus tahun pelajaran ini disebabkan nilainya jauh dari standar rata-rata 5,5. Para siswa itu masing-masing berasal dari SMPN 1 Tompobulu satu orang, SMPN 2 Pallangga satu orang, SMPN 2 Biringbulu satu orang, SMP PGRI Sungguminasa tiga orang.

Terkait ketidaklulusan keeenam siswa tersebut, Kadis Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Dikorda) Kab. Gowa, H Idris Faisal Kadir didampingi Kabid Dikdas, H Sappe Mangiriang, Jumat (3/6) kemarin di Bintek MKKS (musyawarah kerja kepala sekolah) se Gowa bertempat di gedung Adijaya II, Jl Tumanurung, Sungguminasa mengatakan, tahun ini tingkat kelulusan siswa SMP di Gowa mencapai 99,93 persen. Dalam bintek itu juga dibahas tentang kesiapan para sekolah mengumumkan hasil kelulusan siswanya yang dijadwalkan resmi hari ini, Sabtu (4/6). Dari hasil UN ini, sejumlah SMP favorit maupun unggulan atau SSN (sekolah standar nasional), dominan kelulusan siswanya 100 persen. Namun hasil nilai rata-rata UN tertinggi (rangking sekolah) tingkat sekolah swasta diraih SMP Muhammadiyah Taqwa Kec. Bontonompo dengan nilai rata-rata 34,03. Untuk rangking sekolah tingkat sekolah negeri diraih SMPN 1 Sungguminasa dengan nilai rata-rata 33,66 untuk hasil UN.
Kepala SMP Yapip Sungguminasa, Putri Ratu Rasyid mengatakan, pada tahun pelajaran ini pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengumumkan hasil kelulusan para siswanya secara tersendiri. Hasil UN ini baru akan diberitahukan secara tidak langsung melalui penerimaan ijazah oleh para siswanya yang dilaksanakan pada jadwal tertentu. ''Ini salah satu upaya agar anak-anak kita tidak kecewa duluan apalagi perpisahan sekolah dilakukan lebih awal dari penyerahan ijazah itu,'' kata Putri.

Perpisahan siswa tahun ini yang direncanakan digelar pekan depan, menurut dia tidak dilakukan dalam bentuk pesta perpisahan seperti kebanyakan digelar sekolah lainnya tapi berupa syukuran semata dalam bentuk pengajian saja. Terkait persiapan melepas 171 siswanya yang baru ikut UN tahun ini dengan nilai tertinggi diraih seorang siswinya bernama Sinta Jufri dengan nilai rata-rata 8,6 ini, tambahnya, akan ditandai dengan kegiatan positif berupa pengumpulan pakaian seragam siswa yang nantinya akan keluar sebagai alumni SMP Yapip tahun 2011 ini. ''Ini kami lakukan agar seragam mereka masih bisa dipergunakan adik-adik kelasnya yang membutuhkan. Ini sudah menjadi tradisi setiap tahunnya,'' kata Putri lagi. (sar)