Sungguminasa, Tribun - Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Pallangga jurusan persiapan grafika, Rahmatiah, sejenak berusaha menahan duka demi mengikuti ujian hari kedua, Selasa (23/3). Dini hari sekitar pukul 00.00 ayahnya, Dg Sikki (45) meninggal dunia.
"Saya tetap ikut ujian meski orang tua saya meninggal dunia tadi malam karena sakit. Karena ujian juga sangat penting maka harus saya ikuti dulu dan selesai itu baru pulang ke rumah," kata Rahmatiah kepada wartawan didampingi kepala SMKN 1 Pallangga Abdul Rahim, kemarin.
Warga Tompobalang, Kecamatan Barombong, ini meski berduka tapi berusaha tenang menyelesaikan soal ujian bahasa Inggris. Usai mengikuti ujian, ia pulang diantar salah seorang guru di sekolah tersebut.
Tidak Hadir
Hari pertama pelaksanaan ujian, Senin (22/3), tercatat 86 orang tidak hadir dengan berbagai alasan. Terdiri atas siswa SMA 40 orang, 30 orang dari SMK, dan 16 orang siswa madrasah aliyah (MA).
Wakil Ketua Panitia UN Gowa, Syamsuddin, mengatakan, mereka yang tidak hadir dengan alasan dapat yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan mengikuti ujian susulan tanggal 29 Maret hingga 5 April mendatang.
''Bila jadwal ujian ulang ternyata siswa tersebut tetap tidak hadir, maka dianggap mengundurkan diri sekaligus dinyatakan tidak lulus," jelas Syamsuddin yang juga Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Olahraga dan Pemuda (Dikorda) Gowa ini.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Gowa Hasniaty Hayat mengharapkan pelaksanaan UN tahun ini dapat dijaga sehingga tidak tercoreng hingga usai pelaksanaan. Bukan hanya UN SMA dan sederajat, tapi juga untuk UN SMP dan UASBN SD.
Legislator Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) itu mengemukakan hal tersebut saat meninjau pelakanaan UN di SMAN 1 Sungguminasa, kemarin.
Kepala SMAN 1 Sungguminasa Muh Hasbi mengatakan, siswanya yang ikut UN tahun ini sebanyak 271 orang dengan menempati 15 ruangan diawasi 30 pengawas secara silang. Ia berharap tingkat kelulusan tahun ini mencapai 100 persen.(ute)
RDPU dengan Baleg DPR, Forkopi Dorong Beberapa Usulan dalam Revisi RUU
Perkoperasian
-
Ketua Baleg menyoroti maraknya kasus koperasi simpan pinjam yang merugikan
banyak anggotanya akibat tidak adanya batasan bunga.
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar