Sungguminasa, Tribun - Warga Dusun Ciniayo, Desa Pannyankalang, Kecamatan Bajeng, dihebohkan penemuan mayat perempuan, Rabu (24/3) sekitar pukul 06.00 wita.
Mayat perempuan dengan identitas pada KTP yang ada Lany Gozal (38) penuh luka tusukan benda tajam.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Ismail, anggota Kodim Takalar, dan warga bernama Anwar. Versi warga, Anwar pertama kali menemukan mayat perempuan tersebut.
Saat itu, Anwar berencana ke Kampung Destamar, Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng. Dalam perjalanan, ia melihat seorang wanita terbaring kaku. Mengetahui wanita itu sudah jadi mayat, warga tersebut langsung menyampaikan kepada warga lainnya sekaligus melapor ke Polsek Bajeng.
Saat ditemukan, wanita yang diduga warga keturunan itu mengenakan celana jins panjang warna hitam dan kaos oblong warna merah muda. Korban yang di KTP beralamat Jl Muhammadiyah, Makassar, itu diduga dibunuh lalu dibuang di tempat tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Bajeng AKP Salang Panio mengatakan, untuk sementara korban diduga dibunuh namun motifnya belum diketahui.
"Pada bagian dada ditemukan tiga luka tusukan benda tajam, satu di bagian punggung, satu di leher, dan di jari juga terlihat bekas tusukan," jelas Salang, kemarin.
Pada TKP, ungkap Salang, juga ditemukan uang, ponsel masih ada di dalam saku celana, perhiasan emas berupa kalung dan gelang masih melekat di leher dan pergelangan korban. Korban diduga baru dibunuh dan langsung dibuang di tempat itu.
Setelah dilakukan olah TKP, petugas dibantu warga membawa mayat tersebut ke RSU Regional Wahidin Sudirohusodo Makassar. Namun, karena mayat itu diduga korban pembunuhan, akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan otopsi.(ute)
Ditemukan Gara-gara HP
INFORMASI Kepala Polsek Bajeng AKP Salang Panio menyebutkan, mayat perempuan bernama Lany Gozal itu ditemukan gara-gara handphone (HP) miliknya berbunyi terus. Saat itu melintas Ismail, anggota Kodim Takalar.
Penasaran dengan bunyi HP itu, Ismail terus mencarinya dan malah menemukannya mayat perempuan di semak-semak pinggir sawah tempat ponsel tersebut berbunyi terus. Ia langsung memanggil warga sekitar dan melaporkan ke pihak berwajib.(ute)
Warga Kohod Geram, Kades Arsin Catut Nama Tanpa Izin untuk Penerbitan HGB
Pesisir Tangerang
-
Arsin bin Sanip, Kepala Desa Kohod di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten
Tangerang, diduga mencatut nama warga tanpa izin demi penerbitan sertifikat
HGB.
12 menit yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar